REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang korban jembatan ambruk di Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur yang sempat kritis akhirnya diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit (RS). Korban merupakan bagian dari 12 orang warga yang menjadi korban ambruknya jembatan gantung.
Sebelumnya diketahui sebanyak 12 orang warga di Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur terluka akibat ambruknya jembatan gantung, Sabtu (3/2) malam. Belasan korban yang tercebur ke aliran Sungai Cisokan.
Dari belasan korban tersebut satu diantaranya dalam kondisi kritis, yakni Saep (48 tahun). Korban sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
"Pasien sudah bisa pulang rencana, Selasa (13/2), akan pulang," terang Ketua Tim Penanganan Informasi dan Keluhan RSUD Syamsudin SH Kota Sukabumi, Wahyu Handriana kepada wartawan. Diagnosis tim dokter kata dia korban mengalami cedera kepala sedang.
Korban kata Wahyu, datang ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Pasien di rawat oleh bagian syaraf dan bedah syaraf. Tim medis rumah sakit lanjut dia berupaya memberikan penanganan yang terbaik kepada korban yang dirujuk dari Cianjur tersebut.
Di tempat terpisah seorang korban jembatan ambruk lainnya yang mengalami luka ringan justru meninggal dunia pada Senin (12/2). Korban yang bernama Deni bin Karnudin (53 tahun) meninggal dunia ketika dalam perjalanan ke Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur.
"Pada saat kejadian Deni sebenarnya hanya mengalami luka ringan pada bagian kaki. Informasi dari petugas kecamatan menyebutkan korban meninggal dunia ketika akan dibawa ke rumah sakit," terang Kepala Seksi Pembangunan Kecamatan Leles, Elan Jaelani kepada wartawan.
Menurut dia, korban sebenarnya hanya mengalami luka ringan. Sehingga, kata dia warga banyak yang tidak menyangka Deni akhinya meninggal dunia akibat robohnya jembatan gantung tersebut.
Sebelumnya Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, pemkab memberikan perhatian khusus terhadap warga yang menjadi korban jembatan yang roboh. "Biaya perawatan di rumah sakit akan ditanggung pemerintah," kata dia.