Rabu 14 Feb 2018 14:17 WIB

Dompet Dhuafa Gagas Food Bank untuk Asmat

Food bank digagas untuk menunjang kehidupan keluarga suku Asmat yang sejahtera.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Direktur Utama Dompet Dhuafa Imam Rulyawan
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Direktur Utama Dompet Dhuafa Imam Rulyawan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Status kejadian luar biasa (KLB) campak telah dicabut ole Pemerintah Kabupaten Asmat. Namun, berbagai masalah sampai saat ini masih terus menyelimuti masyarakat Asmat, baik dari masalah kesehatan, ekonomi, sosial maupun budaya.

Karena itu, pemerintah dan lembaga filantropi Islam masih terus mengupayakan program jangka panjang untuk membantu masyarakat Asmat, sehingga wabah campak dan gizi buruk tak terjadi lagi. Salah satu lembaga filantropi Islam Dhompet Dhuafa, misalnya, saat ini sedang memangagas program Food Bank For Asmat.

Direktur Utama Dompet Dhuafa Imam Rulyawan mengatakan, food bank digagas untuk menunjang kehidupan yang sejahtera. Program ini bertujuan untuk mencegah kejadian yang Iebih buruk akibat KLB campak dan masalah gizi buruk yang beberapa pekan Ialu telah terjadi.

"Program jangka panjang selama satu tahun ini diharapkan dapat membawa perubahan bagi masyarakat Asmat dan sekitarnya yang Iebih baik sehingga kasus gizi buruk dan campak dapat ditanggulangi," ujar Imam di Jakarta, Rabu (14/2).

Saat melakukan peliputan di Asmat pekan lalu, Republika.co.id juga sempat bertemu dengan relawan Dompet Dhuafa, yang salah satunya adalah General Manajer Kesehatan Dompet Dhuafa, dr Rosita Rivai. "Food bank ini dibuat untuk merespons gizi buruk di Asmat. Program ini bukan hanya seperti petugas kebakaran, melainkan ini program jangka panjang yang akan dilakukan selama setahun di sana," ucap dr Rosita saat konferensi pers di Kantor Dompet Dhuafa, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Rabu (14/2).

Rosita sendiri telah mengunjungi beberapa distrik di pedalaman untuk mengetahui berbagai permasalahan yang ada Asmat. Menurut dia, sebenarnya alam Papua sangat kaya, tapi masyarakat Asmat masih perlu diajarkan bagaimana tentang pengelolaannya sehingga bisa menghasilkan pangan.

"Sehingga, pangan yang ada bisa disimpan sehingga tidak terjadi kelaparan. Kemudian, pola konsumsi pangan dan pola hidup mereka juga kita perlu intervensi," katanya.

Secara sederhana, food bank adalah program kemandirian pangan. Food bank harus mampu menyediakan logistik makanan untuk kebutuhan masyarakat Asmat mulai dari hulu hingga hilir, mulai dari suplai, penyimpanan hingga distribusi. Dengan konsep food bank yang digulirkan tersebut, dalam kondisi normal maupun krisis, harapannya warga Asmat tetap bisa mengakses makanan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement