Jumat 16 Feb 2018 11:18 WIB

Khofifah Terkenang Pesan Gus Dur

Gus Dur yang mengusulkan Konghucu sebagai agama resmi dan meliburkan Imlek

Pengunjung melihat lukisan Gus Dur
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pengunjung melihat lukisan Gus Dur

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon gubernur peserta Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada momen perayaan Tahun Baru Imlek 2596, hari Jumat ini, terkenang pesan yang pernah disampaikan KH Abdurrahman Wahid kepada dirinya. Presiden keempat Republik Indonesia yang akrab disapa Gus Dur itu yang mengusulkan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur.

Gus Dur pula yang menyatakan agama Konghucu yang banyak dianut oleh warga keturunan China di Indonesia sebagai agama resmi saat menjabat presiden. Bagi Khofifah, Gus Dur semasa hidupnya telah mempersonifikasikan dirinya sebagai Bapak Kemanusiaan yang menghormati seluruh perbedaan dan keberagaman di Indonesia.

Gus Dur, lanjut dia, memberi penghormatan dan apresiasi terhadap kultur-kultur yang ada di Indonesia, termasuk Imlek. "Dua tahun sebelum Gus Dur wafat, beliau berpesan kepada saya agar kelak di batu nisannya diberi tulisan 'The Humanist Died Here'," kata Khofifah, Jumat (16/2).

Pesan Gus Dur itu oleh Khofifah tidak pernah disampaikan kepada siapapun. "Apalagi waktu itu Gus Dur masih hidup. Gak enak lah, masak mau menyampaikan soal kematian kepada orang lain," katanya.

Namun, lanjut Khofifah, Gus Dur kembali menyampaikan pesan yang sama pada sekitar dua bulan menjelang kematiannya. "Lalu, H-2 menjelang Gus Dur wafat, beliau kembali mengingatkan agar di batu nisannya diberi tulisan 'The Humanist Died Here'," ucapnya.

Gus Dur meninggal dunia usia 69 tahun pada 30 Desember 2009 dan dikebumikan di Jombang, Jawa Timur. Khofifah pun kebingungan bagaimana cara menyampaikan pesan Gus Dur yang praktis pasca-kematiannya telah menjadi wasiat.

"Saya telepon Pak Alwi Sihab, Pak Machfud MD, dan juga Cak Ali Maskur Musa. Saya tanyakan apakah Gus Dur pernah berpesan terkait tulisan di batu nisannya. Ternyata tidak pernah menyampaikan pesan apa-apa kepada mereka, yang artinya pesan itu cuma diwasiatkan Gus Dur kepada saya," katanya.

Khofifah khawatir, kalau dia menyampaikan wasiat itu kepada masyarakat, takut dikira mengada-ada. Hingga akhirnya mantan Menteri Sosial itu diberi kesempatan memberikan testimoni pada Haul Gus Dur ke-5, tahun 2014.

"Pada perayaan haul Gus Dur di tahun-tahun sebelumnya, saya memang tidak pernah dijadwalkan tampil memberikan testimoni," ujarnya.

Dalam kesempatan memberikan testimoni itulah, yang podiumnya berdiri tepat di samping makam Gus Dur, Khofifah melontarkan pesan agar di batu nisannya diberi tulisan 'The Humanist Died Here'. Wasiat Gus Dur itu akhirnya terealisasi pada bulan Syawal tahun lalu.

"Sekarang sudah terpampang tulisan di batu nisan Gus Dur, bukan 'The Humanist Died Here' tapi 'Here Rest a Humanist', yang menandakan di sini Bapak Kemanusiaan beristirahat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement