Senin 19 Feb 2018 13:15 WIB

Nasib Warisan Peradaban Islam di Krimea di Tangan Rusia

Ada upaya menghilangkan peninggalan sejarah Tatar Krimea.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agung Sasongko
Masjid Big Khan di Krimea, Ukraina.
Foto: Wikipedia
Masjid Big Khan di Krimea, Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid itu tampak seperti pasien yang diperban. Bangunan kapur berusia 500 tahun itu terbungkus perancah kayu dan potongan kain panjang yang menyembunyikan ornamen geometris dan kaligrafi Alquran.

Di sebelahnya ada sejumlah besar batang baja yang tampak asing di pekarangan kompleks yang tampak tanpa batas dan megah, yang dibangun untuk Krimea Khans. Dinasti keturunan Genghis Khan diturunkan tahta setelah aneksasi Genteng di semenanjung Laut Hitam pada tahun 1783.

Pada bulan Januari, hampir empat tahun setelah aneksasi (penggabungan) Krimea kedua di Moskow, penguasa pro-Rusia mulai merombak bagian tertua dan tersuci dari kompleks, yaitu Masjid Big Khan yang dibangun pada tahun 1532.

photo
Masjid Big Khan, Krimea, Ukraina. Source: Wikipedia

Mereka juga mengumumkan rencana untuk mengembalikan seluruh istana. Namun para ahli, tokoh masyarakat dan pejabat Ukraina telah mengecam restorasi tersebut sebagai penghancuran keaslian kompleks tersebut.

Mereka menyebutnya sebagai bagian dari upaya Rusia untuk membentuk kembali, melarang dan menghapus identitas budaya Tatar Krimea, sebuah etnis Muslim sebanyak 250 ribu yang menolak keras Krimea untuk kembali ke Rusia. Saat ini Krimea merupakan milik Rusia secara de facto, sedangkan Ukraina masih berusaha mempertahankan wilayah ini.

"Ini adalah cetak biru untuk pemulihan seluruh istana," kata Edem Dudakov, seorang insinyur konstruksi dan mantan pejabat pemerintah pra-penangguhan Krimea, dilansir di Aljazirah, Ahad (18/2).

"Istana akan hilang, apa yang mereka bangun itu palsu." tambahnya.

Grup ATTA, sebuah perusahaan di balik pemulihan, mengkhususkan diri pada arsitektur kontemporer dan menggunakan bahan modern, seperti baja dan beton yang pasti akan menghancurkan bangunan yang rapuh, kata Dudakov.

photo
Krimea

Mereka menggantikan ubin buatan abad pertengahan dengan atap modern buatan Spanyol, dan balok kayu utuh dengan papan komposit terpaku. Perusahaan tidak membalas permintaan komentar.

"Apa yang telah dilakukan ke masjid sudah mencapai sebagian hilangnya keaslian bangunan itu," ujar Mustafa Jemilev, seorang pemimpin masyarakat yang dihormati yang diusir oleh Rusia, di Facebook.

Otoritas Ukraina menggemakan kekhawatirannya. Pemulihan menimbulkan bahaya nyata dari kehancuran istana tersebut, kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement