REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Barat saat ini sedang memeriksa intensif ketiga tersangka begal bengis Jakarta Barat, yang masih hidup, lantaran satu tersangka ditembak mati. Mereka mengaku, terkadang melancarkan aksinya di siang hari dan ramai.
Dari hasil keterangan tiga tersangka yang ditangkap hidup-hidup, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, memang biasanya mereka melancarkaan aksi begal di Jakarta Barat pada malam hari.
"Namun, belakangan ini pola tersebut diubah. Kawanan begal ini lebih sering bergerak saat aktivitas di jalan raya masih ramai," papar Hengki dalam rilis di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (20/2).
Pelaku biasanya mulai beraksi pada pukul 00.00 WIB dinihari hingga pukul 06.00 WIB pagi. Belakangan ini mereka justru melancarkan aksinya pada saat jam kerja.
Dari penangkapan kawanan begal ini, polisi juga berhasil menyita tujuh buah sepeda motor, senpi rakitan beserta peluru kaliber 38 milimeter dan kunci letter T. Polisi juga masih melakukan pengembangan terkait sepeda motor yang diduga sudah dijual ke beberapa daerah di luar Jakarta.
"Pelaku ber-KTP di Jabung, Lampung. STNK juga banyak sekali kami temukan. Kami yakin masih banyak motornya, baru kami telusuri," kata Hengki.
Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Jakarta Barat menindak tegas satu tersangka begal bengis yang berkeliaran di wilayah Jakarta Barat. Dalam melancarkan aksinya, para tersangka selalu membawa senjata api (senpi) dan tidak segan-segan menembak mati para korbannya yang mencoba melawan.
Polisi juga meringkus tiga tersangka lainnya yang masih hidup, yakni Tamrin, M Apipudin, dan Zaenal Abidin, total ada empat tersangka yang berhasil diringkus.
Akibat perbuatannya, ketiga tersangka yang masih hidup, dijerat Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan, Pasal 480 KUHP tentang Penadahan, dan Undang Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.