Kamis 22 Feb 2018 16:41 WIB

Puluhan Siswi Nigeria Hilang

Sebanyak 91 siswi hilang setelah Boko Haram menyeerang desa.

Militan Boko Haram bunuh warga sipil Nigeria.
Foto: Reuters
Militan Boko Haram bunuh warga sipil Nigeria.

REPUBLIKA.CO.ID, BAUCHI -- Lebih dari 90 siswi Nigeria dikhawatirkan hilang setelah kelompok pemberontak Boko Haram menyerang sebuah desa di negara bagian Yobe di timur laut, kata dua sumber kepada Reuters, Rabu (21/2).

Jika dipastikan menghilangnya murid-murid itu merupakan insiden terbesar sejak Boko Haram menculik lebih dari 270 murid perempuan dari kota Chibok pada 2014. Kasus Chibok telah mengundang perhatian dunia atas pemberontakan yang telah berlangsung selama sembilan tahun. Pemberontakan tersebut yang telah menciptakan situasi, yang disebut Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Ketika diabsen pada Selasa, 91 murid tidak ada, kata dua orang orang yang mengetahui kasus tersebut. "Saya lihat anak-anak perempuan menangis dan meratap-ratap di tiga kendaraan Tata dan mereka berteriak-teriak minta tolong," kata seorang saksi mata dari desa di dekat lokasi kejadian, Gumsa.

Menurut laporan, saksi tersebut dipaksa oleh para pemberontak untuk menunjukkan jalan keluar dari desa dan kemudian dia dibebaskan. Reuters belum dapat memastikan kebenaran keterangan saksi mata Boko Haram telah menculik murid-murid perempuan dalam serangan di Dapchi pada Senin petang.

Kepolisian Nigeria dan kementerian pendidikan daerah membantah ada penculikan namun orang-orang tua dan para saksi mata lainnya juga mengatakan kepada Reuters beberapa remaja putri masih hilang. Kedua sumber, sejumlah orang tua dan saksi mata lainnya yang berbicara kepada Reuters tidak mau disebutkan jati dirinya karena mereka telah diperingatkan oleh pejabat-pejabat keamanan dan pemerintah Nigeria untuk tidak mengungkapkan menghilangnya anak-anak perempuan tersebut.

Tujuh orang tua mengatakan kepada Reuters putri-putri mereka berada di antara murid-murid yang hilang. Para anggota militan Boko Haram tiba di Dapchi pada Senin petang dengan menggunakan truk-truk, yang beberapa di antaranya dipenuhi dengan senjata-senjata berat dan dicat dengan warna-warna khas militer sebagai samaran, kata para saksi mata.

Para pemberontak kemudian langsung menuju ke sekolah itu, melancarkan tembakan secara sporadis hingga membuat para murid dan guru berlarian. Saksi-saksi mata menambahkan beberapa orang telah kembali ke Dapchi setelah bersembunyi semalaman di semak-semak.

Pasukan keamanan Nigeria telah melancarkan misi pencarian dan penyelamatan. Komisioner Kepolisian negara bagian Yobe, Sumonu Abdulmaliki, pada Selasa mengatakan kepada wartawan Boko Haram tidak menculik satu anak perempuan pun di Dapchi.

"Mereka melancarkan tembakan dan meninggalkan kota pada malam hari menuju Gaidam, tempat mereka menculik tiga orang," katanya.

Kementerian negara bidang pendidikan juga mengatakan tidak ada kasus penculikan namun menutup sekolah Dapchi selama satu minggu untuk memberi kesempatan bagi para siswa berkumpul kembali bersama keluarga mereka. Lebih dari 20 ribu orang tewas dan dua juta lainnya terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka di Nigeria timur laut sejak Boko Haram mulai melancarkan pemberontakan pada 2009.

Dari sekitar 270 anak perempuan yang diculik dari sekolah mereka di Chibok pada April 2014, sebanyak 60 di antaranya berhasil kabur dan sisanya dibebaskan setelah mediasi dilakukan. Sekitar 100 orang diyakini masih berada dalam penyekapan penculik. Kelompok-kelompok bantuan mengatakan Boko Haram telah menculik ribuan orang dewasa dan anak-anak, banyak kasus yang di antaranya diabaikan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement