Jumat 23 Feb 2018 19:41 WIB

Totalindo Targetkan Kontrak Baru Rp 4,2 Triliun

Sampai akhir Februari, Totalindo sudah mendapatkan dua kontrak baru senilai Rp 1,5 T.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
PT Totalindo Eka Persada Tbk menggelar konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, (23/2).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
PT Totalindo Eka Persada Tbk menggelar konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Totalindo Eka Persada menargetkan kontrak baru sebesar Rp 4,2 triliun pada tahun ini. Angka itu naik dari sebelumnya, sebab pada 2017, targetnya hanya sekitar Rp 3 triliun.

Corporate Secretary Totalindo Eka Persada Novita Frestiani menyebutkan, sampai akhir Februari, sudah ada dua kontrak baru. Pertama Transit Oriented Development (TOD) Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Lalu kontrak kedua yakni Hunian DP Rp 0 di Kelapa Dua, Jakarta Timur.

"Masing-masing nilainya 9 dan 6 (Rp 900 miliar dan Rp 600 miliar), jadi kita ada Rp 1,5 triliun. Itu sudah 30 persen dari target kontrak baru kita di 2018 yang sebesar Rp 4,2 triliun," jelas Novita saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, (23/2).

Ia menyebutkan, dalam waktu dekat akan ada beberapa kontrak baru. Hanya saja, Novita masih enggan menyebutkannya secara detil.

"Untuk kontrak baru kita lagi nunggu. Minggu depan akan ada beberapa kontrak. Jadi nanti kita umumin sekaligus aja," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Totalindo Eka Persada Donald Sihombing menyebutkan, saat ini juga tengah mengerjakan proyek besar Podomoro di Medan. "Kalau kontrak kita untuk struktur itu (nilainya) Rp 2 triliun," ujarnya pada kesempatan serupa.

Ia menambahkan, proyek tersebut berbentuk super block. Sayangnya, Donald, enggan menjelaskannya lebih rinci.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement