Senin 26 Feb 2018 16:19 WIB

Samir Nasri Dilarang Bermain Enam Bulan karena Doping

Ia terbukti menerima 500 mililiter cairan hidrasi di air mineralnya saat berlibur.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Israr Itah
Samir Nasri
Foto: EPA
Samir Nasri

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Samir Nasri dilarang bermain selama enam bulan karena terbukti menggunakan doping. Dilansir dari Telegraph, Senin (26/2), larangan bermain ini dikeluarkan oleh UEFA.

Mantan playmaker Arsenal dan Manchester City ini terbukti menerima 500 mililiter cairan hidrasi di air mineralnya saat berlibur pada tanggal 26 Desember 2016. Saat itu ia dipinjamkan dari Manchester City ke Sevilla.

Selama liburan Nasri merasa tidak enak badan dan sempat muntah. Ia pun menelpon mantan pacarnya dokter Sarabjit Anand yang berada di Maryland, Amerika. Anand melakukan diagnosis awal kesehatan Nasri.

Nasri akhirnya menerima perawatan dari perusahaan medis swasta Drip Doctors di kamar hotelnya. Ia juga berfoto bersama pendiri organisasi tersebut Jamila Sozahdah sebagai bentuk publikasi.

Badan Anti-Doping Dunia (WADA) mengatur atlet aktif hanya boleh menerima infusi bahan kimia sebanyak 50 mililiter per enam jam. Permintaan Sevilla untuk menggunakan therapeutic use exemption (TUE) yang mengizinkan atlet menerima bahan kimia dengan kondisi tertentu ditolak UEFA pada Febuari tahun 2017.

Media massa Spanyol, Marca menyatakan, Nasri menerima larangan bermain selama satu tahun. Tapi pengacara Nasri membantahnya, ia menyatakan Nasri hanya menerima larangan bermain selama enam bulan.

Saat ini, Nasri tidak memiliki klub. Ia sempat bermain di klub Turki Antalyaspor. Tapi hanya bertahan selama enam bulan. Ia pernah bermain untuk Arsenal dari tahun 2008 sampai 2011 sebelum pindah ke Manchester City dengan nilai transfer sebesar 25 juta poundsterling. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement