Jumat 02 Mar 2018 14:39 WIB

SMF Targetkan Laba Bersih Rp 410 Miliar

SMF juga bakal memanfaatkan dana Tapera.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Perumahan (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Perumahan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menargetkan laba bersih tahun ini mencapai lebih dari Rp 410 miliar. Sebelumnya pada 2017, laba bersih perseroan sebesar Rp 397 miliar.

SMF pun telah menyusun rencana kerja 2018 dengan berfokus pada penguatan perannya sebagai fiscal tools pemerintah melalui berbagai bisnis perseroan. Di antaranya dengan peningkatan aliran dana dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan serta memperluas akses terhadap sumber dana murah jangka panjang.

Direktur SMF Heliantopo menyebutkan, ada beberapa program yang disiapkan perseroan tahun ini. Di antaranya penurunan beban fiskal. "SMF akan berpartisipasi dalam kaitannya dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) saat ini FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan)," kata dia, dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat, (2/3).

Program selanjutnya, kata dia, meliputi transformasi digital, warehousing, sekuritas dan perluasan pemasaran atau EBA Retail, pembentukan Unit Usaha Syariah (UUS), serta perluasan sumber dana. Di 2018, SMF juga bakal memanfaatkan dana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

"Setelah diketahui Undang-Undangnya (Tapera) telah ditetapkan, kami akan berpartisipasi dalam dukung pemerintah di antaranya untuk manfaatkan dana tersebut," kata Heliantopo. Ia menambahkan, itu bertujuan meningkatkan penyaluran KPR.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menambahkan, Kini perusahaan juga tengah menunggu dikeluarkannya fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hal itu terkait penerbitan Efek Berangun Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi (EBAS-SP).

"Tanggal 9 Maret 2018, SMF bekerjasama dengan BTN (Bank Tabungan Negara) akan mengadakan seremonial pencatatan EBA-SP kelas A senilai Rp 1,82 triliun di Bursa Efek Indonesia. Itu sebagai bagian dari pelaksanaan trasaksi sekuritisasi sebesar Rp 2 triliun," kata Ananta pada kesempatan serupa, Jumat, (2/3).

Sebelumnya, pada 21 Februari SMF telah menerbitkan obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV tahap III Tahun 2018, senilai Rp 2 triliun. Dengan rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement