Jumat 02 Mar 2018 16:29 WIB

Susy: Target Tunggal Putri di All England Realistis

Tunggal putri Indonesia hanya diwakili Fitriani.

Fitriani
Foto: Dok PBSI
Fitriani

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Susy Susanti mencoba realistis untuk menetapkan target pada tunggal putri di turnamen bulu tangkis All England 2018. Tunggal putri Indonesia hanya diwakili satu nama dalam turnamen bulu tangkis tertua di dunia tersebut, yakni melalui Fitriani.

"Agak berbeda ya, karena nomor ini memang agak tertinggal. Buat saya, untuk tunggal putri kita realistis, bisa mendapat delapan besar saja sudah bagus," kata Susy, Jumat (2/3).

Fitriani yang kini menduduki peringkat 37 dunia, dipastikan menjadi satu-satunya wakil Merah Putih di nomor tunggal putri. Pada All England 2018, BWF memberlakukan regulasi baru yakni tidak dimainkannya babak kualifikasi sehingga 32 pemain yang berlaga di babak utama ditentukan oleh peringkat dari pemain tersebut.

"Di All England yang tingkatnya termasuk turnamen tertinggi dunia, nggak muluk-muluk, kita menentukan target bahwa Fitri harus juara, belumlah untuk itu," kata Susy.

photo
Susy Susanti

Susy menyatakan, untuk saat ini dirinya hanya berharap ada progres peningkatan performa dari tunggal putri dan tidak melulu harus menjadi juara. "Jadi juara itu, susah sekali itu rebutan, terlebih kita hanya satu orang. Namun meskipun tidak juara, jika menunjukkan peningkatan performa, bagi saya hal itu sudah merupakan prestasi," ucap peraih emas Olimpiade 1992 Barcelona tersebut.

Susy memprediksi, dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan, tunggal putri Indonesia yang saat ini didominasi pemain usia muda akan memberikan jawaban soal prestasi. "Mudah-mudahan kita harap secepatnya, tahun depan mudah-mudahan sudah berbuah hasil, masuk peringkat 10 besar salah satunya," kata dia.

Tunggal putri Indonesia sudah berada dalam jalur yang benar dan terbukti dengan sumbangsih besar saat tim putri Indonesia menumbangkan Cina dalam Kejuaraan Beregu Asia 2018. Hasil ini merupakan untuk pertama kalinya dalam 22 tahun. "Kami melihat hal tersebut luar biasa, bahkan kami hanya kalah dari Jepang di semifinal yang akhirnya menjadi juara dengan memberikan perlawanan hebat, ini sudah di dalam jalurnya," jelas Susy.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement