Ahad 04 Mar 2018 21:40 WIB

UBN Ajak Umat Islam Doakan Warga Ghouta

Ada sekitar 400 ribu orang di Ghouta yang tengah terkepung.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agung Sasongko
Kelompok Syrian Civil Defense menolong seorang warga yang terluka setelah serangan udara terjadi di Ghouta, Damaskus, Suriah, Kamis (1/3).
Foto: Syrian Civil Defense White Helmets via AP
Kelompok Syrian Civil Defense menolong seorang warga yang terluka setelah serangan udara terjadi di Ghouta, Damaskus, Suriah, Kamis (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID,  SUKABUMI -- Ustaz Bachtiar Nasir mengajak warga Indonesia mendoakan umat Islam di Ghouta, Suriah. Pasalnya, saat ini rakyat di negara tersebut tengah mengalami pembantaian yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan.

Hal ini disampaikan Ustaz Bachtiar disela-sela menghadiri tablig akbar persatuan yang digelar Young Islamic Leader (YI-Lead) dengan aliansi ormas Islam Sukabumi di Masjid Agung Sukabumi, Ahad (4/3) sore. "Saya menganjurkan masyarakat Sukabumi untuk mendoakan saudara mereka di Ghouta, Suriah," ujar Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) kepada wartawan.

Saat ini ungkap dia ada sekitar 400 ribu orang di Ghouta yang tengah terkepung dan sungguh jauh dari nilai kemanusiaan dan dari sudut pandang apapun. Sebabnya lanjut dia ada ratusan anak, orangtua dan perempuan lemah yang menjadi korban genocida atau pembantaian kemanusiaan.

Kejadian ini terang Ustaz Bachtiar menunjukkan resolusi PBB telah diinjak-injak. Sehingga kata dia umat muslim jangan lupa berdoa di pertengahan malam dengan sholat dua rakaat. Bahkan sambung dia kalau perlu shalat jenazah goib karena mungkin banyak yang meninggal dunia belum disholatkan.

Selain dengan dia lanjut Ustaz Bachtiar  warga juga dapat membantu dengan bantuan kemanusiaan yang bisa dilakukan. Kondisi lainnya yang perlu mendapatkan perhatian tuur dia yakni Amerika yang ingin memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem yang dinilai akan memicu ketegangan dunia.

Celakanya ujar Ustaz Bachtiar, upaya pemindahan ini informainya akan dilakukan pada bulan Ramadhan atau pertngahan Mei tepat di hari kelahiran negara penjajah. Umat Islam harus bersatu padu memohon kekuatan dari Allah SWT, khususnya bangsa Indonesia sebagai muslim terbesar, imbuh dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement