REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Secara keseluruhan, kompleks istana ini memiliki luas sekitar 2.700 meter persegi. Di sekeliling bangunan utama, terdapat taman yang dihiasi dengan deretan pohon, hamparan rumput, dan jalan-jalan setapak. Suasananya cukup sejuk dan segar, terlebih bila cuaca sedang cerah pada siang hari.
Di halaman Istana Maimun terdapat sebuah bangunan kecil, beratapkan ijuk, dan bentuknya tradisional. Di sanalah tempat Meriam Puntung tersimpan. Benda tersebut tidak sekadar artefak, melainkan juga merujuk pada legenda setempat yang menceritakan tentang adik Putri Hijau dari kerajaan abad ke-16.
Istana Maimun merupakan situs sejarah Islam yang layak menjadi des tinasi pilihan di Sumatra Utara. Kompleks ini buka setiap hari. Harga tiket masuk cukup terjangkau semua kalangan. Di dalam Istana Maimun sekarang, terrdapat para penjaja cinderamata yang menawarkan ragam opsi belanja kepada wisatawan.
Dalam beberapa kesempatan, setiap tahun Istana Maimun menggelar perhelatan budaya. Sampai sekarang, bagian inti dari kompleks ini tetap diwariskan pada keturunan sultan-sultan Deli. Adapun Sultan Deli yang menjabat saat ini adalah Aria Mahmud Lamanjiji. Fotonya saat pelantikan terpajang di beberapa titik dalam Istana Maimun.
Seperti diketahui, dia masih berusia delapan tahun ketika dilantik menjadi penerus ayahnya yang wafat dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang di Aceh pada 2005. Namun, Lamanjiji tidak tinggal di Istana Maimun, melainkan rumah keluarganya di Makassar, Sula wesi Selatan. Dalam konteks Indonesia kini, peran seorang sultan Deli terbatas pada hal-hal seremonial.