Selasa 06 Mar 2018 15:05 WIB

Tiga Cabor Belum Bisa Cairkan Dana Pelatnas

Ketiga cabang olahraga tersebut adalah sambo, triathlon dan hoki.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Menpora Imam Nahrawi (kanan) saat mengunjungi pelatnas polo air dan renang indah di Senayan, Jakarta, Selasa (6/3).
Foto: Republika/Fitriyanto
Menpora Imam Nahrawi (kanan) saat mengunjungi pelatnas polo air dan renang indah di Senayan, Jakarta, Selasa (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga saat ini masih ada tiga cabang olahraga yang belum bisa mencairkan dana untuk kegiatan pelatnas Asian Games 2018. Ketiga cabang olahraga tersebut adalah sambo, triathlon dan hoki. Kepada wartawan, Rabu (6/3), Menpora Imam Nahrawi menyatakan masih ada masalah pada tiga cabor tersebut.

"Untuk cabang olahraga sambo dan triathlon, mereka belum mendapat surat rekomendasi dari KONI Pusat. Padahal surat rekomendasi adalah salah satu syarat untuk pencairan dana pelatnas Asian Games 2018. Sedangkan hoki masih ada masalah dengan federasi international hoki Asia. Jadi itu juga belum bisa kita cairkan," ungkap Menpora.

Menpora berharap ketiga cabor tersebut untuk secepatnya mengurus kekurangan. Sehingga pencairan dana dapat segera dilakukan. 

"Kita sudah melakukan terobosan baru dengan menyalurkan dana langsung ke cabor seharusnya ini dapat dimanfaatkan oleh cabor."

Sementara itu Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Mulyana menjelaskan, cabor yang masih bermasalah tersebut tetap menjalankan Pelatnas. Nanti saat semuanya sudah diselesaikan, hak mereka akan diberikan.

Mulyana menambahkan, mulai besok Kemenpora akan memanggil cabor bergantian untuk mendapatkan laporan sejauh mana sudah perkembangan pelatnas yang dilakukan. Serta alokasi dananya apakah sudah tepat atau belum.

"Besok kami mulai memanggil cabor, kami mau tahu perkembangan Pelatnas, bagaimana kondisi fisik atlet, bagaimana perkembangan tekniknya. Kami harus mendapat laporan. Apalagi sejumlah cabor akan melakukan promosi dan degradasi atlet," kata dia,

Untuk promosi dan degradasi atlet menurut Mulyana harus menggunakan kriteria yang jelas. Promosi dan degradasi atlet harus ada datanya, perkembangan mereka selama pelatnas sejauh mana. Jangan sampai ada atlet yang di luar justru lebih bagus kondisinya dibanding yang ikut pelatnas.

"Demikian juga sebaliknya jangan sampai ada atlet pelatnas karena faktor tidak suka belaka kemudian semaunya diganti begitu saja. Semua harus ada datanya jika ingin melakukan promosi dan degradasi atlet. Ini semua dalam rangka menciptakan rasa keadilan dan sportivitas," tegas Mulyana.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement