REPUBLIKA.CO.ID, MALUKU -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar bakti sosial (baksos) operasi katarak massal gratis di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara pada Rabu (7/3) lalu. Bakti sosial tersebut bertujuan untuk menurunkan angka kebutaan yang diakibatkan katarak. Sehingga dapat meningkatkan harapan dan produktivitas masyarakat.
"Alhamdulillah, operasi katarak massal di Kota Ternate yang diikuti oleh 350 pasien penderita katarak berlangsung lancar, sukses dan meriah," kata Ketua Baznas, Bambang Sudibyo melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (8/3) malam lalu.
Bambang mengatakan, sebanyak 350 penderita katarak berasal dari kalangan dhuafa. Mereka dinyatakan layak dioperasi setelah melewati proses screening yang diikuti sekitar 1.000 orang pendaftar.
Ia menyampaikan, program operasi katarak massal gratis diharapkan bisa menjadi contoh penyaluran zakat yang baik, transparan dan akuntabel. Program ini bisa juga diaplikasikan di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia. Bisa menjadi salah satu benchmark penyaluran zakat yang baik.
"Yang terpenting dalam program ini adalah sinergi antara Baznas, LAZ (Lembaga Amil Zakat) nasional, LAZ daerah, lembaga-lembaga masyarakat, dan juga pemerintah daerah di seluruh Tanah Air dalam penyaluran zakat yang baik, transparan dan akuntabel," ujarnya.
Bambang mengatakan, tagline-nya "Maluku Indah Bebas Katarak". Tagline itu merupakan impian orang-orang Maluku Utara. Namun, bukan berarti Maluku Utara bebas katarak saja, tapi juga bebas dari kanker prostat, kanker serviks, TBC dan bebas dari berbagai macam penyakit lainnya.
Bakti sosial operasi katarak secara besar-besaran digelar di Provinsi Maluku Utara. Sebab menurut data Baznas, masyarakat yang menderita katarak cukup banyak di sana. "Baznas telah menyiapkan anggaran Rp 738.350.000 untuk melaksanakan program operasi katarak gratis," ujarnya.