Jumat 09 Mar 2018 20:00 WIB

Jokowi Sebut JIIPE Gresik Jadi Kawasan Percontohan

Kawasan ini mengntegrasikan industri dengan infrastruktur penunjang.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers usai meninjau pelabuhan di kawasan industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur, Jumat (9/3).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers usai meninjau pelabuhan di kawasan industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur, Jumat (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung meresmikan Kawasan Industri Java integrated Industrial & port estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Kawasan ini dinilai menjadi percontohan bagus karena mengintegrasikan industri dengan berbagi infrastruktur penunjang dalam perdagangan.

Jokowi menuturkan, melalui kawasan ini maka industri tidak akan kesulitan ketika ingin mengekspor produk yang dihasilkan melalui pelabuhan. Tidak butuh waktu lama karena dari pabrik barang bisa langsung ke pelabuhan yang ada di sekitar JIIPE.

"Saya memiiki keyakinan dengan kita punya kawasan-kawasan terintegrasi seperti ini, kita bisa mengalahkan yang tadi kita khawatir kalah seperti dengan Malaysia, kalah dengan Thailand, kalah dengan Vietnam, terutama untuk ekspor dan investasi," ujar Jokowi, Jumat (9/3).

Menurutnya, Indonesia berdasatkan data yang ada memang masih kalah dalam hal ekspor dengan negara tetangga. Jika hal ini terus dibiarkan maka Indonesia akan jadi negara yang terus tertidur dan tidak bangkit untuk mengalahkan perekonomian negara lain.

Pun dengan sektor investasi, meski investasi Indonesia tiap tahun meningkat tapi pertumbuhannya masih belum setara dengan negara tetangga. Dia berharap dengan adanya kawasan seperti JIIPE bisa memperkuat masuknya arus investasi dan kemudian berdampak pada perdagangan ekspor.

Namun yang perlu diingatkan kembali adalah bagaimana Kementerian dan Lembaga serta pemerintah daerah bisa memperbaiki tata cara perizinan yang terlalu lama. Jangan sampai perizinan itu dibiarkan berbulan-bulan bajkan bertahun-tahun sehingga investor malas ketika ingin berinvestasi di Indonesia

"Maret ini akan saya obrak-abrik semuanya. Akan ada program single submission, dengan ini semua akam sangat sederhana dalam perizinan.Kita akan rombak semuanya dalam sebuah Perpres yang sudah saya siapkan. Nanti akhir bulan Maret biar matang," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement