Kamis 06 Nov 2014 05:11 WIB

Desember, 'Ground Breaking' Kawasan Industri Gresik Rampung

Rep: c87/ Red: Mansyur Faqih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan tiang pancang atau ground breaking kawasan industri dan pelabuan di Manyar, Gresik, Jawa Timur ditargetkan rampung Desember 2014. Proyek pembebasan lahan di kawasan yang diberi nama Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) itu telah mencapai 1.200 hektare.

Kementerian Perindustrian mengadakan pertemuan dengan investor JIIPE yakni PT AKR Corporindo Tbk di Kantor Kemenperin, Rabu (5/11).

Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kementerian Perindustrian, Imam Haryono, mengatakan pertemuan tersebut membahas persiapan, prospek ke depan, calon tenant, tahapan-tahapan, komitmen pemda, serta progres dari rencana di kawasan JIIPE.

"Ground breaking mudah-mudahan Desember, ini agak cepat karena swasta murni," ujarnya usai pertemuan tersebut.

Sedangkan pemerintah nantinya menyediakan fasilitas. Misalnya kapasitas building, promosi untuk mencari tenant yang sesuai fokus industri, dan fasilitas infrastruktur pendukung di luar kawasan indutri. 

Seperti kereta api mau pun akademi komunitas. Diharapkan hal itu akan menghindari urbanisasi dari masyarakat yang bekerja di kawasan tersebut.

Proyek dengan nilai investasi mencapai Rp 12 triliun itu nantinya dibagi menjadi tiga kawasan, yakni pelabuhan, kawasan industri, dan perumahan. 

Terkait pembebasan lahan, Imam berharap bisa diselesaikan secepatnya. Mengingat pemda sangat responsif terhadap proyek tersebut. 

Saat ini, dari total tiga ribu hektare lahan, baru dibebaskan sekitar 1.200 hektare. Selain itu, tahun ini juga memasuki penyediaan infrastruktur dasar. Seperti akses jalan, dan kebutuhan energi seperti listrik dan air.

Dia berharap komitmen pemerintah pusat agar pembangunan JIIPE selesai lebih cepat. Misalnya dengan memberi tahu investor yang ingin berinvestasi di Indonesia. 

Kawasan itu dinilai strategis, sebab sudah ada pelabuhan, sumber daya energi seperti listrik, gas, dan air. "Sudah banyak (investor yang masuk), apa yang bisa dipercepat kita percepat," imbuhnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement