REPUBLIKA.CO.ID, AUSTIN -- Dua paket yang berisi bom menyebabkan seorang remaja tewas dan dua lainnya luka-luka di Austin, Texas, Amerika Serikat. Polisi meyakini bom paket tersebut masih terkait dengan kasus yang terjadi pada awal bulan ini.
Seorang anak laki-laki berusia 17 tahun meninggal setelah membuka sebuah paket. Selain itu, menurut Kepala Polidi Austin Brian Manley, seorang wanita berusia 40-an terluka dalam ledakan tersebut. Namun, polisi belum menemukan motif dalam tiga serangan tersebut.
Dua ledakan terjadi pada Senin (12/3), kurang dari dua pekan setelah ledakan serupa yang menewaskan seorang pria kulit hitam berusia 39 tahun di rumahnya di ibu kota Texas. "Peristiwa itu adalah yang ketiga dalam insiden yang kami yakini sebagai insiden terkait dalam 10 hari terakhir," kata Chief Manley saat diwawancarai wartawan di dekat lokasi kedua, dilaporkan BBC.
Pihak berwenang sedang menyelidiki apakah kasus tersebut terkait rasisme. Dalam dua kasus tersebut yang menjadi korban adalah orang Amerika-Afrika, sedangkan ledakan ketiga melukai seorang wanita Hispanik.
Sebelumnya Manley sempat mengatakan bahwa serangan tersebut mungkin saja merupakan kejahatan kebencian. Namun kemudian mengatakan lagi bahwa polisi belum menemukan motif kasus tersebut. "Kami tidak memutuskan apapun pada saat ini. Kami bersedia menyelidiki setiap cara yang mungkin dilibatkan," ujarnya.
Penyidik mengatakan pada saat mereka meyakini bahwa ledakan di timur laut Austin pada 2 Maret itu merupakan insiden yang terisolasi. Namun pada Senin, polisi Austin mengatakan bahwa mereka mencurigai adanya kematian sebelumnya, yang awalnya hanya diperlakukan sebagai kematian yang mencurigakan. Keduanya sekarang sedang diselidiki sebagai pembunuhan.
Ledakan pada Senin itu terjadi pada pukul 06.44 waktu setempat. Tim polisi Austin, Departemen Pemadam Kebakaran Austin, FBI, Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak dan pemeriksa pos menanggapi kejadian tersebut.
"Pagi ini, salah satu penghuni ke depan dan ada sebuah paket di depan pintu. Mereka membawa paket itu ke dalam rumahnya dan saat mereka membuka paket itu, kedua korban berada di dapur dan paketnya meledak yang mengakibatkan kematian pemuda tersebut dan wanita dewasa terluka," kata Manley. Menurut dia, rumah mereka mengalami kerusakan yang signifikan.
Pihak berwenang dipanggil ke tempat tinggal lain di mana ledakan terpisah melukai seorang wanita Hispanik berusia 75 tahun. Dia dilarikan ke rumah sakit dengan luka-luka yang berpotensi mengancam nyawa.
Manley menyebutkan tim penyidik telah mengkonfirmasi bahwa ketiga kasus paket tersebut tidak melalui Dinas Pos Amerika Serikat. Artinya, mungkin saja paket itu dikirim langsung oleh kurir. Bom tersebut berada di dalam kotak surat ukuran rata-rata dan tidak terlalu besar. Karena ketiga kasus bom paket tersebut, maka dia mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan menerima paket tak berstempel dan tak terduga.