Jumat 16 Mar 2018 14:53 WIB

Berziarah ke Makam Para Nabi di Hebron

Kota Hebron masuk dalam wilayah Islam di zaman Khalifah Umar bin Khattab.

Warga shalat Jumat di salah satu masjid di West Bank Hebron.
Foto: EPA
Warga shalat Jumat di salah satu masjid di West Bank Hebron.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Hebron adalah salah satu kota suci di Palestina. Kota ini merupakan nama lain dari al-Khalil, gelar yang diberikan kepada Ibrahim AS. Kota yang terletak di Tepi Barat, atau sekitar 30 kilometer di selatan Yerusalem ini, merupakan kota para nabi. Di sinilah sejumlah nabi yang terhormat dari ketiga agama samawi, yaitu Yahudi, Nasrani, dan Islam, dimakamkan.

Kota Hebron masuk dalam wilayah pemerintahan Islam di zaman Khalifah Umar bin Khattab, yakni sekitar abad ke-7 Masehi, atau sekitar tahun 25 H/638 M. Pemerintahan Islam berhasil memasuki Kota Hebron tanpa perlawanan.

Selama masa itu, kehidupan masyarakat berjalan damai dan tenteram. Bahkan, pusat perdagangan berkembang pesat. Khususnya dengan orang badui di tanah Nageb dan penduduk di sebelah timur dari Laut Mati. Berikut ini di antara makam para nabi yang masih bisa dikunjungi hingga saat ini di Hebron:      

Ibrahim AS

Tepat di atas kiswah berwarna hijau inilah Nabi Ibrahim AS dimakamkan. Ia meninggal di usia 175 tahun. Istrinya, Siti Sarah, juga dimakamkan di Hebron. Wajar bila kota ini juga menjadi salah satu kota suci bagi Yahudi. Tak jauh dari makam ini berada, berdiri sinagoge.

Hebron merupakan tempat tinggal Ibrahim dan Sarah sebelum pindah ke Makkah. Di kota ini pula Ismail lahir dari istri kedua Ibrahim, yaitu Hajar. Keluarga ini kembali ke Hebrew setelah membangun Ka'bah. Kisah perjalanan Nabi Ibrahim dan keluarganya diabadikan dalam Alquran. Nama Ibrahim AS sendiri disebutkan dalam sebanyak 69 kali.        

Ishaq

Ishaq meninggal saat berusia 180 dalam kondisi buta. Ia dimakamkan bersebelahan dengan makam sang istri, Rifaqah (Rebekah). Lokasinya berada di Gua Para Leluhur (Machpelah, Makfilah). Area ini juga sangat disterilkan oleh Israel. Umat Islam hanya diberi kesempatan 10 hari berkunjung ke tempat ini dalam setahun.

Dalam tradisi Yahudi dan Nasrani, Ishaq diyakini sebagai putra Ibrahim yang akan dikurbankan, bukan Ismail seperti dalam keyakinan Islam. Saat Ishaq lahir, usia Ibrahim 100 tahun sedangkan ibunya, Sarah, berusia 90 tahun. Nama Ishaq diabadikan dalam Alquran sebanyak 17 kali.

Ya'qub

Nabi Ya'qub AS dimakamkam di sebuah gua yang disebut dengan Gua Para Leluhur (Machpelah, Makfilah) berdekatan dengan istrinya, Leah. Putra dari Nabi Ishak ini dilahirkan pada 1837 SM dan wafat pada 1690 SM. Ketika Nabi Ishaq berdakwah kepada kaumnya di Hebron, Nabi Ya'qub mendapat tugas berdakwah di daerah Syam sekarang Suriah). Ia berdakwah kepada kaum atau bangsa Kan'an juga.

Namun, ia wafat di Kota Hebron ini dan dimakamkan bersama dengan nenek moyangnya, yakni Ibrahim AS. Bangsa Kan'an menyebut Kota Hebron dengan nama Arba, yang dinisbatkan kepada rajanya yang berbangsa Arab Kan'an, suatu kabilah 'Inak. Namun, kemudian kabilah ini dikenal dengan nama Gedron atau Gabarion (Hebron).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement