REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ma'arif KH Nu'man Abdul Hakim mengatakan, Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menjadi simbol bagi kebangkitan santri. TGB mampu membuktikan bahwa santri juga mampu menjadi pemimpin.
Nu'man mengatakan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya keberhasilan TGB semasa menjabat Gubernur NTB selama dua periode. "Kebangkitan santri dimulai saat beliau menjadi gubernur termuda di Indonesia dari kalangan santri," ujar Nu'man saat tabligh akbar di PonpesDarul Ma'arif Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), Jumat (16/3) malam.
Nu'man menyebutkan, kesuksesan pemilihan umum bisa tercapai jika ketiga komponen berjalan dengan lancar, yakni pemilu yang netral, calon yang berkualitas, dan pemilih yang cerdas.
"Di NTB ketiga hal ini sudah terpenuhi. KPUnya benar, calonnya Tuan Guru benar, dan pemilihnya juga benar. Belum tentu di seluruh daerah begitu. Semoga jadi contoh bagi daerah lain," ucap Nu'man.
Nu'man mengatakan, meski berasal dari NTB, TGB tidak perlu berkecil hati dan ragu melangkah. Nu'man berkaca saat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mampu mengalahkan nama-nama yang jauh lebih populer darinya.
Terlebih, lanjut dia, TGB akan mendapat dukungan dari kalangan pondok pesantren. Solidaritas pondok pesantren akan menguatkan perjuangan TGB ke depan.
"Sekarang kita doakan, kita sebut beliau (TGB) sebagai calon, kita harus dukung beliau supaya tidak minder bahwa santri bisa jadi gubernur, bisa jadi calon presiden," kata Nu'man.
Nu'man mengajak para santri mendoakan TGB agar senantiasa diberikan kesehatan dan diberikan jalan menjadi pemimpin bangsa.
"Kita berharap tuan guru sehat dan ada jalan. Kita selalu berdoa jadi nomor satu, tapi kalau enggak bisa nomor satu, ya nomor dua enggak apa-apa, nanti dari nomor dua kan nomor satu," kata Nu'man menambahkan.