Ahad 18 Mar 2018 22:20 WIB

PDIP dan Partai Kongres India Setuju Lawan Politik Identitas

Politik yang sehat tidak boleh berdasarkan atas sentimen primordial.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Ratna Puspita
Manmohan Singh, Sonia Gandhi, Charles Honoris, dan Irine Yusiana Roba (dari kiri ke kanan).
Foto: Dok Pri
Manmohan Singh, Sonia Gandhi, Charles Honoris, dan Irine Yusiana Roba (dari kiri ke kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan dan Partai Kongres India (INC) bersepakat untuk sama-sama melawan politik identitas yang trennya belakangan semakin meningkat di negara masing-masing. Sebab, politik yang sehat tidak boleh berdasarkan atas sentimen primordial.

Demikian salah satu poin kesepakatan pertemuan antara perwakilan PDI Perjuangan Charles Honoris dan Irine Yusiana Roba serta mantan presiden INC Sonia Gandhi dan mantan Perdana Menteri India Manmohan Singh, di Stadion Indira Gandhi, New Delhi, Ahad (18/3). "Kami sepakat bahwa politik yang sehat adalah adu gagasan, adu program untuk kesejahteraan rakyat. Bukan memainkan sentimen SARA yang justru akan menghancurkan persatuan rakyat," kata Charles melalui siaran pers kepada Republika, Ahad (18/3).

Dalam pertemuan tersebut, Charles juga menyampaikan salam hangat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Sonia. Kepemimpinan Sonia di INC selama 19 tahun mengingatkan kepemimpinan Megawati yang kuat di PDI Perjuangan.

"Keduanya merupakan perempuan hebat yang teguh memegang prinsip demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat di masing-masing negara," kata Charles.

Pertemuan juga diwarnai nostalgia hubungan baik Indonesia dan India sejak era Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Jawaharlal Nehru. Utamanya saat kedua bapak bangsa tersebut sama-sama menggagas Gerakan Non-Blok lewat KTT Asia Afrika di Bandung pada 1955.

"Persahabatan dan kiprah kedua pemimpin besar Asia itu terus merekatkan hubungan kita para penerus cita-cita perjuangan mereka," kata Charles.

Irine yang juga merupakan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR menambahkan, sejak zaman Bung Karno dan Nehru, kebijakan luar negeri INC dan PDI Perjuangan memiliki banyak kesamaan. "Salah satunya adalah terus menentang segala bentuk neokolonialisme dan imperialisme yang ada di atas muka bumi ini," kata Irine mencontohkan penjajahan atas bangsa Palestina adalah yang sama-sama ditentang.

Dalam kesempatan itu, Charles dan Irine juga tak lupa menyampaikan selamat atas kepengurusan baru INC yang kini dipimpin oleh Rahul Gandhi. Perwakilan dua partai nasionalis dari kedua negara itu pun saling bertukar kenang-kenangan.

Khusus dari PDI Perjuangan, Irine menyerahkan buku berjudul Indonesia Underwater kepada Sonia. Buku terbitan DPP PDI Perjuangan itu menggambarkan keindahan bawah laut Indonesia yang mempesona.

Presiden INC Sonia Gandhi juga menekankan pentingnya menjalankan politik yang inklusif dan mengedepankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. “INC dan PDI Perjuangan adalah contoh partai terbuka yang terus menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme dan kebijakan yang berkeadilan sosial,” kata Sonia.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement