REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Politikus Partai Amant Nasional (PAN) Hakam Nadja mengatakan bahwa dalam kehidupan demokrasi, kritik adalah suatu keniscayaan. Jadi, tak perlu alergi terhadap kritik, apalagi menanggapi kritik dengan ancaman.
“Kritik malah bisa mendorong kinerja pemerintah dalam membangun dan melayani masyarakat,” kata Hakam kepada Republika.co.id, menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Selasa (20/3).
Jika kritik yang disampaikan masyarakat ditanggapi dengan ancaman, menurut Hakam, itu sikap antidemokrasi. "Biarlah masyarakat menilai terhadap kritik tersebut dan kinerja pemerintah di sisi lain,” ungkapnya.
Mestinya, lanjut Hakam, kritik dijadikan sebagai pendorong untuk evaluasi atas kelemahan yang ada pada pemerintah, yang perlu terus ditingkatkan.
"Kritik Pak Amien itu tanda perhatian beliau terhadap masalah bangsa karena semua anak bangsa memang mesti terlibat dalam pembangunan bangsa yang kita cintai ini,” ungkapnya.
Sebelumnya, Luhut dalam sebuah berita media daring nasional bereaksi keras dengan mengatakan, "Jangan asal kritik saja. Saya tahu track record-mu kok. Kalau kau merasa paling bersih, kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok, ya sudah diam sajalah. Tapi jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu kok. Emang kau siapa?” Reaksi ini muncul saat Luhut menanggapi pernyataan Amien Rais yang menyebut Jokowi ngibul dalam pembagian sertifikat.