REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya mengucapkan selamat kepada Vladimir Putin. Ucapan itu diberikan Trump menyusul kemenangan Putin dalam pemilu Rusia beberapa hari lalu.
"Saya telah menelpon putin dan memberikan selamat kepadanya, sekaligus untuk membicarakan pertemuan dalam waktu dekat," kata Trump seperti dikutip BBC, Rabu (21/3).
Trump mengatakan, pertemuan itu akan membahas sejumlah isu termasuk persenjataan dan persaingan kepemilikan senjata kedua negara. Trump mengungkapkan, persaingan kedua negara terkait persenjataan militer telah berada diluar kendali.
Trump mengatakan, persaingan senjata militer bukanlah hal yang baik untuk terus dilakukan. Kendati, Trump menegaskan, AS dan Rusia tetap tidak akan membiarkan negara lain memiliki julah persenjataan yang bahkan mendekat keduanya.
"Kami menghabiskan 700 miliar dolar AS dalam bidang militer dan kami akan tetap kuat dibanding negara lain," kata Trump.
Persaingan senjata akan masuk dalam bahasan saat kedua kepala negara bertemu. Ini menyusul pernyataan perdana Presiden Vladimir Putin saat kembali diangkat sebagai kelapa negara hingga 2024 mendatang.
Tak hanya persenjataan militer, kedua kepala negara itu juga akan membahas sejumlah isu lain seperti Ukraina, Suriah hingga Korea Utara. Trump mengaku perbincangannya dengan Putin melalui sambungan telepon itu berlangsung dengan baik.
Sementara, Vladimir Putin kembali menempat kantor kepresidenan Rusia setelah unggul suara dalam pemilu. Putin mendulang 76,6 suara jauh meninggalkan tujuh kandidat lainnya. Dia unggul 65 persen dari pesaing terdekatnya Pavel Grudinin.