Jumat 23 Mar 2018 21:45 WIB

Banjir Genangi 14 Lokasi di Buleleng

Banjir akibat tingginya instensitas hujan sejak sore.

Banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng menyatakan 14 lokasi tergenang banjir akibat tingginya intensitas hujan.

"Hujan disertai petir di wilayah Kabupaten Buleleng terjadi sejak pukul 15.00 Wita hingga malam hari, sehingga hujan dengan intensitas yang cukup deras itu pun mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi," kata Kepala BPBD Kabupaten Buleleng, Made Subur, di Singaraja, Jumat (23/3).

Ke-14 lokasi yang tergenang banjir itu antara lain di Jalan Srikandi Sambangan, Jalan Laksamana Bhaktiseraga, Jalan Serma Karma Panji, Jalan A. Yani Barat, dan Perempatan Pantai Penimbangan.

Selanjutnya, Kelurahan Banyuning, Jalan Pulau Sugara di Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Kaliuntu, Kelurahan Kampung Anyar, Singaraja, Lingkungan Jalak Putih, Kelurahan Banyuasri, Kampung Bugis, dan Desa Baktiseraga.

Ia mengatakan terendamnya beberapa lokasi di daerah itu membuat petugas dari BPBD Buleleng bersama Badan SAR langsung terjun ke sejumlah titik yang tergenang banjir untuk menyelamatan warga dari kepungan banjir.

"Kami langsung terjun ke sejumlah lokasi banjir untuk melakukan upaya penyelamatan. Intensitas hujan yang sangat tinggi, saluran air yang tidak mampu menampung air hujan menyebabkan banjir ini terjadi," kata Made Subur.

Akibatnya, seorang pemancing asal Desa Kalibukbuk, Komang Adi Suryawan dikabarkan menghilang di tengah laut akibat cuaca buruk disertai hujan pertir itu.

Berkat kerja sama Tim Nelayan Lovina yang dibarengi anggota Basarnas dan Pol Air, Adi Suryawan akhirnya ditemukan pada pukul 07.20 Wita.

Subur menambahkan Adi Suryawan yang ditemukan ditengah laut dalam keadaan lemas di sebuah "rumpon" (rumah ikan) kemudian dibawa ke darat.

Menanggapi hal itu, Kepala Dusun Kalibukbuk, Gede Suarjana, menjelaskan Adi berangkat dari pukul 15.00 Wita ke tengah laut. Kemudian, sampai disana terjebak gelombang besar disertai petir yang menyebabkan mesin perahunya mati seketika.

Beruntung, ia menemukan rumah ikan 7 mil dari daratan saat mesin mati. Sampai akhirnya, bisa diselamatkan dan segera dibawa ke Puskesmas Anturan untuk mendapat perawatan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement