REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menegaskan tidak ada gerakan yang ingin membubarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Termasuk, Zulkifli mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak ingin negara ini bubar.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu menyampaikan hal tersebut, menanggapi pidato Ketua Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL) Agung Gumelar. Agum, dalam pengantar pidatonya, mengatakan, mayoritas bangsa ini menginginkan negara Indonesia tetap utuh. Namun, ada sebagian kecil yang lihai mencari celah yang selalu memprovokasi agar negara ini bubar.
"Saya yakin benar tidak ada gerakan yang ingin membubarkan negara, termasuk Prabowo," katanya di Jakarta, Selasa (27/3).
Pekan lalu terjadi polemik sehubungan dengan pernyataan Prabowo yang mengutip buku Ghost Fleet A Novel of The Next World War karya PW Singer dan August Cole (penerbit Eamon Dolan Books, Houghton Mifflin Harcourt, New York, AS, 2015) yang menyebutkan Indonesia tidak ada lagi pada tahun 2030. Zulkifli melanjutkan, menurut dia, masalah pokok bangsa adalah kesenjangan sosial yang begitu menganga. Kesenjangan ini dan makin kuatnya oligarki adalah ancaman riil, bukan soal siapa dan gerakan apa.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli juga mengatakan bahwa pikiran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal negara yang mungkin bisa bubar pada tahun 2030 adalah sebuah tantangan yang perlu dihadapi. "Ya, kalau ada pikiran dan pandangan Prabowo soal situasi ke depan, soal ancaman negara bubar, dan lain-lain, kita lihat saja sebagai tantangan bangsa yang perlu direspons positif. Bukan dibenci," ujarnya.