REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perkembangan zaman membuat kalangan pemuda muslim mulai tertarik mengikuti dakwah. Berbagai pesan-pesan agama mudah disampaikan lantaran dakwah berisi konten inovatif dan kreatif, sejalan dengan kemajuan pada masa kini.
Ketua Pemuda Remaja Masjid Agung At Tin, Akbar Bariki mengatakan, saat ini, dakwah tidak selalu dilakukan di masjid, sekolah ataupun tempat-tempat formal lainnya. "Arah pemuda yang menyukai dakwah cukup meningkatkan signifikan. Perkembangannya awal bisa dilihat dari hobi anak muda itu sendiri," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Jakarta, Jumat (30/3).
Menurutnya, pada era kemajuan teknologi dan informasi dakwah sangat penting bagi generasi muda, agar mereka tidak terjerumus pada hal negatif. Setidaknya melalui dakwah bisa memberikan pemahaman kepada siapapun agar tidak melenceng dari ajaran Islam.
"Sekarang ini media sosial berkembang dengan pesat, banyak postingan menarik. Itulah yang kadang membuat pemuda Muslim secara tidak langsung berdakwah di komunitasnya," ucapnya.
Tak hanya itu, kata Akbar, penyebaran dakwah terhadap generasi muda muncul sejak tren hijab. Hal itu turut mempengaruhi perkembangan muslim di Tanah Air.
"Tren itu menunjukan adanya hal yang modern sekaligus semangat persatuan dalam arti merangkul dari yang umum, pernah tersenggol dari Islam sendiri hingga galau sehingga hidayah turun ke anak muda," ungkapnya.
Di kepengurusan remaja AT Tin, banyak anak muda yang melakukan dakwah dimulai dari hobi. Semisal, komunitas vespa, komunitas pencinta Korea dan lain sebagainya.
"Awalnya mulai hobi dibawa ke masjid, bisa gaul juga masjid karena selama ini hanya kajian saja. Midset mereka Islam itu asik dan gaul tetapi ibadah berjalan," ucapnya.