REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Nusantara Integra Cipta Ekselensia (NICE) Indonesia yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat, diluncurkan di Hotel Aston Simatupang Jakarta Selatan, Rabu (28/3). Peluncuran ditandai dengan penyematan jaket dari Komisaris kepada para pengurus Nice Indonesia.
Acara yang berlangsung sederhana namun sarat makna ini dimeriahkan dengan penampilan belasan pelajar SMPIT Ummul Quro, Bogor, Jawa Barat, dengan persembahan Angklung - Arumba yang membawakan tiga buah lagu dan tujuh siswa SMA Smart Ekselensia, Dompet Dhuafa dengan memainkan alat musik dari barang-barang bekas dengan atraktif dan dinamis.
Tampak hadir Chief Executive of NAMA Foundation berkedudukan di Malaysia yang menjabat sebagai Board of Commissioner NICE Indonesia, Dr Saleh Mubarak Bazead, yang didampingi jajaran pengurus lainnya, Taufik Ramlan Wijaya, Farouk Abdullah Alwyni, Muhammad Darocky Willianova, Andjar Radite, H Sukro Muhab, Ketua NICE Indonesia Sapto Sugiharto, dan perwakilan dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Sri Yuliani. Acara ini juga dihadiri oleh para pimpinan lembaga sosial, pendidikan, keagamaan dan tokoh masyarakat.
Sapto Sugiharto yang didaulat untuk mengomandoi PT NICE Indonesia, mengatakan, sebagai salah satu visinya yaitu untuk membangun sinergi di antara semua lembaga. ''Ini adalah inisiatif yang sudah berlangsung lama. Alhamdulillah, saya mengikutinya sejak awal pada 2015, bagaimana membuat sebuah komunitas dan entitas yang bisa mempermudah gerak langkah kita dalam mengembangkan dan membangun sumberdaya manusia,'' ujar Sapto seperti yang dituturkan dalam rilis yang diterima Republika.co.id Jumat (30/3).
Sapto melanjutkan, terbentuknya PT NICE Indonesia ada filosofi nama yang diberikan dengan harapan dengan NICE, Nusantara Integra Cipta Ekselensia diharapkan Nusantara ini bisa bersatu lalu menghasilkan keunggulan-keunggulan. ''Kita selalu membangkitkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh umat Islam pada umumnya sehingga kita menjadi sebuah kekuatan yang bisa ikut memberikan kontribusi dan mendukung semua sebagai warga dunia. Jadi jangan lupa bahwa umat Islam ini adalah umat yang akan berkontribusi untuk rahmatan lil 'alamin,'' katanya.
Dalam pandangan Ketua Departemen Hubungan Internasional JSIT Indonesia, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan memiliki beragam keunggulan. Bila keunggulan tersebut dikelola secara serius, maka akan tumbuh menjadi kekuatan dan dapat berkontribusi bagi pengembangan masyarakat Indonesia.
''Oleh karenanya, NICE Indonesia hadir di masyarakat sebagai social entrerprise yang memberikan pelayanan peningkatan kapasitas dalam bidang pendidikan dan third sector di Indonesia. “NICE akan memperkuat masyarakat dan organisasi melalui pengembangan kapasitas dalam pengelolaan dana, penciptaan program yang berdampak kuat pada masyarakat, serta layanan pengembangan manusia untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik,'' tandas Sapto.
Hal senada diungkapkan Komaris PT NICE Indonesia Faruk Abdullah yang juga Dosen Universitas Indonesia dan STIE Perbanas Jakarta, mengatakan, untuk menjadi bangsa yang besar, maka seluruh elemen masyarakat harus bersatu, bersinergi dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas pengembangan dan pemberdayaan manusia Indonesia.
''Apapun peran yang bisa kita mainkan untuk membangun masyakarakat, maka mainkanlah dengan segenap kemampuan. Jalan kita masih panjang, masih banyak tantangan. Mari kita hadapi bersama, bersatu demi masa depan Indonesia yang lebih baik,'' kata Managing Director PT Bank Muamalat Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Wafaa Indonesia Taufik Ramlan Wijaya, mengatakan bahwa setiap lembaga sosial memiliki cita-cita yang sama yaitu membangun sumber daya manusia yang dapat memberi kontribusi bagi bangsa, oleh karena itu ia mengajak seluruh lembaga sosial yang ada di Indonesia untuk bekerja sama guna menghadirkan solusi bagi permasalahan bangsa.
''Kita berada pada mimpi yang sama untuk membangun sumber daya manusia. Maka harus kita urus dengan sebaik-baiknya, agar mereka memiliki masa depan yang gemilang, yang bermafaat dan dapat memberian kontribusi bagi peradaban dunia. Karena kita ingin, bangsa Indonesia tidak hanya baik bagi dirinya sendiri, tapi juga bagi peradaban dunia,'' ujar Ketua Yayasan Pesantren Sabilul Huda, Cirebon, Jawa Barat.
Lulusan Doctor of Philosophy University of Sheffield, Inggri, menginginkan melalui kerjasama dengan PT NICE yang menjadi wakil dari lembaga NAMA Foundation Malaysia bisa lebih bersinergi dengan banyak lembaga sosial dan pendidikan. ''Mudah-mudahan peluang-peluang yang ada di luar negeri yang bisa kita manfaatkan untuk kontribusi negara kita bisa dimaksimalkan.
Sehingga kedepannya kerja-kerja kita bukan hanya terbatas hanya di antara kita semata-mata tapi kita bisa melibatkan banyak pihak dari luar negeri,'' tandas Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta.
Sementara itu Principal Consultant PT Nice Indonesia, Sulfan Zayd menjelaskan beberapa program kerja yang akan NICE Indonesia jalankan pada tahun 2018 diantaranya adalah: Leadership Forum, yaitu program mengembang bakat dan potensi para pemuda di beberapa daerah di Indonesia. Sehingga para pemuda tersebut dapat menjadi agen perubahan kearah positif dan dapat mengembangkan bakat dan potensi rekan-rekannya di tempat mereka tinggal.
''Program lainnya adalah mencetak para konsultan, pengelola, dan pelaksana program organisasi kemasyarakatan. Para pengelola organisasi kemasyarakatan diharapkan mampu melaksanakan kegiatannya secara profesional sesuai dengan standar yang ditetapkan,'' tandas Sulfan.