Ahad 01 Apr 2018 19:46 WIB

Prabowo Mengaku Kapok Jadi Kaum Elite

Prabowo memandang Indonesia tidak waspada terhadap kelakukan para elite.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik di Depok, Jawa Barat,Ahad (1/4).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik di Depok, Jawa Barat,Ahad (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, kembali menyinggung elite yang kerap merugikan bangsa dan negara. Dalam pidatonya di acara "Prabowo Menyapa Jawa Barat", Prabowo menjelaskan pengertian elite.

"Apa arti elite? Elite artinya unsur-unsur pimpinan, lapisan pimpinan orang yang paling terdidik di bangsa itu. Dan saya akui saya bagian dari elite tentara. Karena saya sampai pangkat jendral," ungkap Prabowo di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Ahad (1/4).

Menurutnya, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang lengah dan tidak waspada terhadap kelakuan para elite. Di hadapan tamu undangan yang hadir, Prabowo mengaku kapok dengan kelakuan para elite di Indonesia.

"Gua udah kapok sama elite Indonesia. Ya saya juga elite, saya elite yang sudah tobat," katanya.

Prabowo juga menjelaskan elite adalah seorang pemimpin yang punya pengaruh, punya pengikut, bisa ceramah, dan bisa mengajar, bahkan ulama hingga budayawan juga bisa disebut elite. "Pemimpin redaksi elite, pemilik media, elite, itu elite banget itu," jelasnya.

Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus tersebut mengakui dirinya adalah elite yang telah sadar bahwa elite Indonesia keliru. Prabowo diketahui sebelumnya tengah mengkritik kesenjangan ekonomi di Indonesia dan minimnya kepemilikan lahan oleh rakyat. Prabowo mengatakan kesenjangan tersebut terjadi karena kerakusan elite politik.

"Jangan-jangan karena elite kita yang goblok, atau menurut saya campuran. Sudah serakah, mental maling, hatinya beku, tidak setia pada rakyat. Mereka hanya ingin kaya," kata Prabowo Sabtu (31/3).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement