Senin 02 Apr 2018 15:30 WIB

Prabowo Kritik Negara, Airlangga: Namanya Orang Kampanye

Airlangga mempertanyakan pembuktian pernyataan Prabowo

Rep: Ali Mansur/Debbie Sutrisno/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bertanya balik kepada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, terkait pernyataan bahwa elite negara saat ini menipu masyarakat. Pernyataan tersebut seharusnya bisa berlandas sehingga bisa dibuktikan secara seksama.

"Ya tentu, tanya lagi masalahnya di mana?" kata Airlangga di Istana Negara, Senin (2/4).

Airlangga mengatakan, pernyataan Prabowo mengenai perekonomian Indonesia yang anjlok juga tidak tepat. Saat ini pemerintah melalui banyak kebijakan baru membuat ekonomi Indonesia melonjak bahkan masuk dalam jajaran 20 ekonomi terbaik pertumbuhannya di dunia.

Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai lima persen angka tersebut lebih bagus dari pada negara maju lainnya. Di sisi lain beberapa lenbaga pemeringkat ekonomi dunia pun telah memuji Indonesia yang mampu meningkatkan perekonomian.

Dari segi neraca perdagangan, segi pertumbuhan da segi pekerjaan trennya sangat positif. Airlangga justru menyindir Prabowo yang kerap melontarkan pernyataan dengan data yang tidak lengkap.

Menurutnya, apa yang dilakukan Prabowo adalah langkah guna menuai suara menjelang pemilihan serentak. "Ya namanya orang mau kampanye, apa juga dipakai," ujar Airlangga.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto melakukan kunjungan partai ke Kabupaten Bandung, Jumat (30/3). Di Hotel Sutan Raja, Soreang, Prabowo Subianto beserta rombongan bertemu langsung dengan ribuan kader dan simpatisan partai Gerindra. Dalam sambutannya, Prabowo Subianto mengkritik elit pemerintahan yang selalu memberikan harapan-harapan kepada masyarakat. Namun, di satu sisi, saat rakyat menanyakan uang mereka, pemerintah tidak mau bicara terkait hal tersebut.

"Elit selalu mengatakan susah sekarang tapi nanti bakal ini dan itu. Selalu nanti, akan dan kemudian. Sekarang uang kita (rakyat) ke mana, mereka enggak bicara," ungkapnya kepada seluruh kader dan simpatisan, Jumat (30/3).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement