Senin 02 Apr 2018 21:37 WIB

Aksi Pulang Palestina, Indonesia Belum Beri Bantuan

Pawai Kepulangan ke Tanah Palestina disambut tembakan militer Israel.

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto
 Warga Palestina di Gaza City.
Foto: AP/Khalil Hamra
Warga Palestina di Gaza City.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Ribuan warga Palestina di Gaza melakukan Pawai Kepulangan (The Great March of Return) di perbatasan Israel pada Jumat (30/3). Aksi ini digelar guna menuntut Israel mengembalikan tanah-tanah yang direbutnya saat perang Arab-Israel 1948 kepada rakyat Palestina.

Pawai Kepulangan ke Tanah Palestina disambut tembakan militer Israel ketika massa mulai mendekati pagar perbatasan Gaza-Israel. Pasukan keamanan Israel memberondong peserta Pawai Kepulangan, sekitar 15 waga Palestina tewas dan lebih dari 1.000 lainnya mengalami luka-luka.

Menurut salah satu Relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Reza Aldilla Kurniawan pasca kejadian tersebut kondisi Tanah Palestina cukup kondusif.

"Masih kondusif karena berhadapan langsung kemarin dengan militer banyak cidera atau mati syahid," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id,  Senin (2/4).

Akibat kejadian tersebut, lembaga-lembaga kemanusian dunia cepat tanggap memberikan bantuan. Hanya saja, menurut Reza, hingga saat ini bantuan belum diberikan dari pemerintah negara muslim.

"Kebanyakan dari NGO atau yayasan kemanusiaan, diharapkan bisa meringankan warga Gaza secara ekonomi sampai makan aja mereka susah," ucapnya.

Nihil bantuan

Hal senada juga diungkapkan oleh Aktivis Kemanusiaan NGO Spirit of Aqsa kantor cabang Gaza, Muhammad Husein. Menurutnya, selama empat hari pasca kejadian tersebut belum ada bantuan dalam bentuk nyata dari pemerintah yang berkomitmen membantu Palestina termasuk Indonesia.

"Sejauh ini kalau kita berpatokan aksi pembantaian pada 30 Maret kemarin belum ada aksi nyata di lapangan atau intruksi pemerintah Indonesia di Gaza. Karena saya juga di Gaza, tidak ada selembaran atau rilis resmi dari Indonesia atau KBRI Mesir yang bertanggung jawab terhadap WNI di Gaza, tidak ada instruksi atau maklumat terkait respon dari atas aksi berlangsung beberapa hari ini," jelasnya.

Tak hanya Indonesia, negara muslim lainnya seperti Turki dan Qatar juga belum ada pergerakan mengirimkan delegasi atau dukungan terhadap Tanah Palestina. Padahal, negara-negara tersebut berkomitmen membantu warga Palestina.

"Mereka (Turki, Qatar dan Indonesia) katanya berdiri bersama warga Palestina namun juga masih tidak ada bentuk nyata. Lalu tidak ada respons pemerintah Indonesia, belum ada pergerakan misal pengiriman delegasi dari Indonesia atau KBRI dari Mesir ke Gaza bahkan instruksi pun belum sampai ke Gaza," ungkapnya.

Ia meminta, pemerintah Indoensia secara nyata bisa membantu meringankan warga Palestina. Setidaknya, mau menekan pemerintah Mesir untuk membuka pintu gerbang utama penyeberangan Rafah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement