Selasa 03 Apr 2018 17:53 WIB

Banyumas Masih Kekurangan Penyuluh Pertanian

Hingga saat ini di Banyumas hanya terdapat 180 orang tenaga penyuluh pertanian.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Penyuluh Pertanian
Foto: Deptan.go.id
Penyuluh Pertanian

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kabupaten Banyumas masih mengalami kekurangan tenaga penyuluh pertanian. Sekretaris Daerah Pemkab Banyunmas, Wahyu Budi Saptono menyebutkan, hingga saat ini di Banyumas hanya terdapat 180 orang tenaga penyuluh pertanian. Jumlah tenaga penyuluh sebanyak itu, harus mencover 331 desa yang ada di Kabupaten Banyumas.

"Idealnya, setiap desa memiliki satu tenaga penyuluh pertanian," jelas Sekda saat menghadiri pelatihan dasar fungsional penyuluh pertanian terampil dan ahli, Aula Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas, Selasa (3/4).

Jumlah penyuluh sebanyak 180 orang tersebut, juga tidak seluruhnya berstatus PNS. Dari jumlah tersebut, baru 77 orang yang sudah berstatus PNS. Sisanya, 50 orang berstatus CPNS, dan yang lainnya merupakan tenaga harian lepas (THL) tenaga bantu penyuluh pertanian.

Dengan keterbatasan jumlah tenaga penyuluh tersebut, Sekda menyebutkan, para penyuluh harus bekerka ekstra keras dalam melakukan pembinaan dan pemberdayaan petani. Terlebih dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan, maupun dalam mendukung program swasembada pangan, ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan.

Dalam kegiatan pelatihan tersebut, ada sebanyak 51 peserta yang mengikuti pelatihan dasar fungsional penyuluh pertanian terampil dan ahli. Pelatihan akan berlangsung berlangsung selama 21 hari dari tanggal 3-23 April 2018, yang diselenggarakan atas kerjasama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Malang.

Sekda menilai pelatihan ini perlu dilakukan, untuk meningkatan kualifikasi dan spesialisasi penyuluh. "Melalui pelatihan ini, diharapkan para penyuluh akan memiliki kemampuan mengidentifikasi kebutuhan dan potensi petani dan pelaku agribisnis lainnya," katanya

Kepala BBPP Batu Apri Handono, menyebutkan pelatihan dasar penyuluh pertanian diberikan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi penyuluh. Sehingga memiliki kemampuan dalam melaksanakan pekerjaannya dengan menggunakan prosedur dan teknik kerja tertentu.

Materi yang diberikan dalam pelatihan, antara lain mengenai dasar dasar penyuluhan, kemudian materi mengenai bagaimana mengembangkan potensi wilayah, cara menggerakkan serta membangun kelompok tani, cara menerapkan teknologi, dan cara membangun kelompok tani. "Melalui pelatihan ini, para peserta dibekali wawasan berpikir secara komprehensif, serta menyamakan persepsi terhadap tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja dan tata hubungan kerja penyuluh pertanian," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement