Rabu 04 Apr 2018 20:13 WIB

Warga Sekitar Puncak Pass Cianjur Diminta Waspadai Longsor

Pemukiman warga tersebut berada dekat dengan lokasi bahu jalan yang longsor di Puncak

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Kepolisian Resor (Polres) Bogor mulai membuka jalur Puncak dari Gunung Mas, Bogor, sampai Ciloto, Cianjur, Senin (19/2) pukul 12.00 WIB. Jalur ini sempat ditutup selama dua pekan pasca kejadian longsor di kawasan Gununt Mas, Riung Gunung dan Masjid Attawun pada Senin (5/2).
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Kepolisian Resor (Polres) Bogor mulai membuka jalur Puncak dari Gunung Mas, Bogor, sampai Ciloto, Cianjur, Senin (19/2) pukul 12.00 WIB. Jalur ini sempat ditutup selama dua pekan pasca kejadian longsor di kawasan Gununt Mas, Riung Gunung dan Masjid Attawun pada Senin (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Puluhan kepala keluarga (KK) yang berada di sekitar kawasan Puncak Pass Desa Ciloto, Kabupaten Cianjur diminta mewaspadai potensi pergerakan tanah. Pasalnya pemukiman warga tersebut berada dekat dengan lokasi bahu jalan yang longsor di Puncak Pass beberapa waktu lalu.

"Kami minta warga yang berjumlah 40 KK untuk waspada pergerakan tanah," ujar Kepala Desa Ciloto Tjutju Hidayat kepada wartawan Rabu (4/4). Di antaranya dengan mengungsi ke tempat yang lebih aman menjelang malam.

Hal ini kata Tjutju karena potensi pergerakan tanah masih bisa terjadi. Terlebih jarak antara lokasi longsor dengan permukiman warga hanya sekitar puluhan meter.

Menurut Tjutju, warga juga harus menggiatkan kewaspadaan dengan ronda malam. Pasalnya potensi pergerakan tanah makin besar ketika wilayah tersebut diguyur hujan deras.

Dari pantauan di lapangan ungkap Tjutju, material longsor berupa lumpur dan bronjong batu hanya terhalang lapangan tenis kawasan Puncak Pass Hotel. Ia menambahkan setiap hari warga selalu diingatkan akan potensi longsor tersebut.

Tjutju menerangkan, longsor yang terjadi di Puncak Pass beberapa waktu berdampak pada beberapa bangunan. Misalnya mes TNI yang ada di dekat lokasi rusak dan retak dibagian dinding dan lantai. Selain itu beberapa kamar hotel Puncak Pas terancam terbawa longsor bronjong yang ambruk.

Saat ini ungkap Tjutju, aktivitas Puncak Pass Hotel dihentikan. Langkah ini dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Sebabnya potensi longsor susulan masih mengancam kawasan tersebut.

Hotel Puncak Pass kata Tjutju sejak terjadi longsor susulan sudah tidak beroperasi. Ia mengatakan aparat desa belum mengetahui kapan aktivitas hotel akan normal kembali karena masih dalam perbaikan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement