REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- PT KAI Daop 7 Madiun pada Sabtu (7/4) pagi masih mengevakuasi KA Sancaka yang mengalami kecelakaan di perlintasan liar km 215+8 antara Stasiun Kedungbanteng-Walikukun di Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto mengatakan sejumlah alat berat telah didatangkan untuk mengevakuasi bangkai lokomotif dan kereta tersebut yang anjlok dari rel.
"Pagi ini kereta yang anjlok disingkirkan di sisi jalur dengan menggunakan alat berat crane. Diharapkan hari ini jalur tersebut sudah dapat dilewati perjalanan KA, meski dengan kecepatan terbatas," ujar Supriyanto kepada wartawan, Sabtu.
Menurutnya, semalam, empat kereta ekonomi dan satu kereta makan sudah ditarik ke Stasiun Kedungbanteng karena posisinya yang masih normal di atas rel. Dan dilanjutkan dua kereta eksekutif juga sama.
"Pagi ini dilanjutkan tiga kereta dan lokomotif akan disingkirkan dulu di sisi rel dengan posisi yang aman. Dan diharapkan perjalanan KA-KA nanti sore sudah normal dan tidak memutar ke Surabaya lagi. PT KAI meminta maaf kepada masyarakat pengguna jasa KA yang terganggu perjalanannya," katanya.
Kereta Api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya mengalami kecelakaan dengan truk trailer pengangkut beton bantalan rel di perlintasan liar di km 215+8 Jumat malam sekitar pukul 18.25 WIB. Kecelekaan mengakibatkan lokomotif dan tiga kereta di belakangnya anjlok.
Lokasi kejadian berada di antara Stasiun Kedungbanteng-Walikukun wilayah Mantingan, Kabupaten Ngawi.
Data Daop 7 mencatat, terdapat satu korban jiwa dan empat korban luka dalam peristiwa tersebut. Korban meninggal adalah masinis kereta atas nama Mustofa. Sedangkan korban luka adalah asisten masinis dan tiga penumpang KA.
Asisten masinis bernama Hendra Wahyudi dalam keadaan luka berat dan penumpang KA atas nama Taufiq Rahman, Fuad, dan M Muafi. Untuk penumpang KA hanya luka ringan.