REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Sebanyak 44 kereta api (KA) mengambil jalan memutar sampai Sabtu (7/4) siang akibat adanya evakuasi kecelakaan KA Sancaka Yogyakarta-Surabaya Gubeng pada perlintasan sebidang liar di rute jalan antara Stasiun Kedungbanteng Kabupaten Sragen, Jawa Tengah sampai Stasiun Walikukun, Kabuparen Ngawi, Jawa Timur. Kereta-kereta itu memutar melalui Surabaya Pasar Turi, Gambringan, Solo, lalu dilanjutkan ke rute semula.
“Sampai dengan siang ini sudah ada 44 KA yang dilewatkan memutar, karena proses evakuasi KA Sancaka masih belum selesai,” ujar Humas PT KAI Daop VII, Supriyanto kepada Republika.co.id, Sabtu.
Ia mengatakan, kereta-kereta itu di antaranya KA Gajayana, KA Bangunkarta, KA Bima, KA Turangga, KA Matarmaja, KA Mokopahit, dan KA Mutiara Selatan. Supriyanto menyebut masing-masing dari KA tersebut terdiri dari dua rangkaian kereta, baik menuju ke barat maupun menuju ke timur.
Proses evakuasi masih terus berlangsung sampai Sabtu siang. Kecelakaan yang terjadi pada Jumat (7/4) itu melibatkan sebuah truk yang menabrak kereta, dan mengakibatkan KA anjlok dan lokomotif terguling.
Supriyanto mengatakan, pada Sabtu dini hari pihaknya telah mengevakuasi sebanyak dua gerbong penumpang untuk menjauh dari rel. “Saat ini tinggal dua gerbong penumpang lagi plus satu lokomotif untuk dievakuasi,” tuturnya.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus mengupayakan proses evakuasi agar jalur rel bisa kembali diakses oleh kereta. “Pada prinsipnya, kita akan usahakan agar jalur dapat segera kembali diakses agar kereta tak perlu lagi memutar,” kata dia.
Kecelakaan itu mengakibatkan seorang masinis, Mustofa (30) meninggal dunia. Korban, kata Supriyanto telah dibawa ke rumah duka di Madiun, pada Sabtu dini hari tadi. Sementara, korban lain mengalami luka-luka yakni sebanyak tiga orang penumpang dan satu orang asisten masinis.