REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan memperkirakan tidak akan terjadi demonstrasi seperti aksi 212 dalam menyikapi puisi Sukmawati. Apalagi, Sukmawati sudah meminta maaf kepada umat Islam atas puisi yang dibacakannya.
"Saya kira tidak (seperti 212) ya, itu kan spontan saja," ujar Zulkifli, usai shalat Subuh berjamaah dalam rangka Milad Yayasan Pesantren Islam Al Azhar, di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, Sabtu (4/7).
Secara pribadi, Zulkifli sudah memaafkan permintaan Sukmawati. Namun terkait proses hukum, Zulkifli menyerahkan sepenuhnya kepada aparat hukum. Menurutnya, hukum tidak boleh diintervensi oleh siapa pun.
Zulkifli juga tidak ingin mengimbau agar para pelapor Sukmawati mencabut laporannya. Ia menegaskan hal tersebut merupakan ranah hukum. Karenanya, Zulkifli menyerahkan semuanya kepada hukum yang berlaku.
Sukmawati dilaporkan ke polisi oleh berbagai kelompok masyarakat atas puisinya berjudul "Ibu Indonesia" yang dibacakan pada acara Jakarta Fashion Week 2018. Puisi Sukmawati dinilai melecehkan agama.
Atas reaksi masyarakat tersebut, Sukmawati meminta maafkepada umat Islam. Ia pun menemui Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH MarufAmin untuk mengklarifikasi puisinya tersebut. Kendati sudah meminta maaf, beberapa kelompok enggan untuk mencabut laporannya.