REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan silaturahim dengan sejumlah ulama sepuh Banten di Pendopo Bupati Serang, Kota Serang, Kamis (12/4). Kegiatan dilakukan Pangilama TNI sebelum menghadiri kegiatan Pembukaan Latihan Integrasi Taruna Wred (Latsitarda) Nusantara XXXVIII tahun 2018 di Alun-alun Barat Kota Serang.
Pimpinan tertinggi TNI tersebut diterima langsung oleh Abuya Muhtadi Dimyati, KH Ariman Anwar, KH Khozinatul Asror, KH Daelami, KH Ahkmad Qusaeri, Ketua NU Kota Serang KH Matin Syarkowi, dan Ketua PWNU Banten Prof Soleh Hidayat.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit, para ulama dan mantan kepala Staf TNI Angkatan Udara itu saling bertukar pikiran menyoal kebangsaan dan keutuhan NKRI.
Panglima sangat yakin peran ulama sangat besar dalam menjaga keutuhan NKRI dan ideologi bangsa. Baginya, TNI tidak bisa sendiri, harus ada arahan khusus dari para pemuka agama seperti alim ulama.
Panglima TNI mengatakan, Indonesia adalah rumah bersama maka harus dijaga keutuhannya, termasuk mempertegas ideologi Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut dia, NKRI sudah tidak dapat ditawar lagi.
"Selain saya titipkan keutuhan NKRI ini, saya juga titipkan taruna-taruna kepada para ulama dan kiai Banten," ujar Panglima di hadapan personelnya
Hadi menuturkan, TNI akan makin kuat jika rakyat ikut serta di dalamnya, termasuk peran kiai sepuh. Sebab, kata dia, kiai lebih didengar daripada tokoh lain.
Panglima pun sangat berharap, Indonesia menjadi negara kuat dan maju. Menurut dia, indikator negara maju, di antaranya, adalah memiliki tentara yang siap menyerahkan hidup dan matinya untuk bangsa.