REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Dengan kemenangan City 3-1 dari Tottenham di Wembley pada Ahad (15/4) dini hari WIB dan kekalahan Manchester United 1-0 dari West Brom pada Ahad malam, maka sudah dipastikan Manchester City menjadi juara Liga Primer 2017/2018.
Dengan sisa lima pertandingan lagi, poin City di klasemen sudah lagi tidak bisa disusul MU yang ada di posisi kedua. Saat ini City telah mengoleksi 87 poin sementara MU 71 poin.
Meraih gelar Liga Primer pada musim ini tidak seperti pada tahun 2012. Di mana City mendapatkan gelar Liga Primer lewat keajaiban atau seperti pada tahun 2014 ketika kemenangan mereka ditentukan di saat-saat terakhir.
Kemenangan City pada musim ini sudah hampir dipastikan sejak pertengahan musim. Pelatih Pep Guardiola membawa City tidak terkalahkan dari bulan Agustus sampai Desember 2017. City mencetak rekor dengan berhasil menang di 18 pertandingan berturut-turut.
City pun masuk jajaran tim yang bisa mengalahkan semua lawan mereka di satu musim.
Chelsea berhasil meraih prestasi tersebut pada musim 2005/2006 dan Manchester United pada musim 2010/2011. Keberhasilan di musim ini menjadi kemenangan kelima bagi City.
Sebelumnya City meraih gelar Liga Primer pada musim 1936/1937, 1967/1968, 2011-2012 dan 2013/2014.
Dilansir dari situs resmi Manchester City, Ahad (15/4), salah satu keistimewaannya pada musim ini banyak pemain muda yang ikut berkontribusi pada kesuksesan City.
Ederson, Raheem Sterling dan Leroy Sane masuk nominasi PFA Young Player of the Year, sebuah penghargaan pemain muda di Liga Primer.
Ketiganya baru berusia di awal 20-an. Maka pada musim ini City pun mengoleksi dua gelar sekaligus, yakni Piala Liga dan Liga Primer.