Selasa 17 Apr 2018 14:24 WIB

Rahasia Kebahagiaan

Rahasia kebahagiaan ada tiga

Ilustrasi Keluarga Bahagia
Foto: pixabay
Ilustrasi Keluarga Bahagia

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Abdul Syukur

Imam Ibnul Qayyim pernah berkata, "Rahasia kebahagiaan ada tiga. Pertama, bersyukur atas nikmat Allah. Kedua, bersabar atas musibah. Dan ketiga, bertobat dari maksiat." Bila ketiga hal ini ada pada diri seseorang, niscaya ia akan hidup bahagia, baik di dunia lebih-lebih di akhirat nanti.

Setiap orang pasti pernah men dapatkan nikmat dari Allah SWT. Maka cara terbaik dan paling sesuai dengan ridha Allah adalah dengan bersyukur kepada-Nya. Setiap orang juga pernah mengalami musibah, maka cara terbaik untuk menghadapi musibah tersebut adalah dengan kesabaran. Setiap orang juga pernah melakukan maksiat, maka cara terbaik untuk menghapusnya adalah dengan cara bertobat.

Pertama, bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, dan di antara caranya adalah dengan mengucapkan alhamdulillahi rabbil 'alamin. Artinya, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Dalam gramatika bahasa Arab, huruf al di sini lil istighraaq, maksudnya mencakup semua jenis pujian atas segala nikmat.

Di samping bersyukur secara lisan seperti di atas, kita juga dituntut bersyukur bil hal, yaitu bersyukur dengan cara mempergunakan nikmat yang diberikan Allah untuk menambah pahala kita. Artinya, kita pergunakan nikmat itu untuk menambah kedekatan kita kepada Allah SWT.

Kedua, bersabar atas musibah yang menimpa kita. Banyak orang beranggap an bahwa musibah yang menimpanya merupakan bentuk kemurkaan Allah, padahal sebaliknya, musibah itu merupakan bentuk lain dari kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Karena musibah tidak lepas dari dua kemungkinan: bisa jadi sebagai peringatan ketika orang itu sedang lalai supaya sadar dari kealpaannya, ada kalanya sebagai ujian untuk meningkatkan derajat keimanannya.

Sabar yang dimaksud di sini adalah kesadaran bahwa semua yang terjadi pada diri kita merupakan pemberian terbaik dari Allah SWT meskipun pemberian itu terkadang terasa pahit dan tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Sebab, Allah tidak hanya memberikan yang kita inginkan, tetapi memberikan yang kita butuhkan.

Ketiga, bertobat dari perbuatan maksiat. Setiap orang pasti pernah melakukan perbuatan maksiat, hal ini pernah disinyalir oleh Rasulullah SAW dalam sebuah sabdanya, "Setiap manusia pernah bersalah (berdosa), dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertobat." (HR al-Turmudzi dan Ibnu Majah). Artinya, jika setiap manusia dipastikan pernah melakukan kesalahan maka tidak ada cara lain untuk menghapus kesalahan tersebut kecuali dengan bertobat. Maka, dengan selalu bertobat dari setiap kesalahan yang kita lakukan dan mengikutinya dengan perbuatan baik, niscaya Allah akan mengampuni dosadosa kita.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement