REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan delegasi IMF - World Bank 2018 akan menggelar pertemuan tahunan di Bali. Mereka yang datang termasuk para jurnalis dan organisasi sosial kemasyarakatan luar negeri akan diberikan bebas visa dan bebas biaya.
"Seluruh visa akan diberikan pada saat kedatangan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Ngurah Rai-Bali dan Soekarno Hatta-Jakarta," ujar Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi, Agung Sampurno, melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (19/4).
Pertemuan tahunan IMF-World Bank akan di selenggarakan di Bali pada tanggal 12-14 Oktober 2018. Ditjen Imigrasi, kata dia, mendapatkan tugas untuk memperlancar lalu lintas sebanyak 18 ribu delegasi dan peserta dari seluruh dunia.
"Untuk memastikan kelancaran acara tersebut ratusan petugas imigrasi akan disiagakan di dua TPI utama yaitu Ngurah Rai dan Soekarno Hatta airport," ujarnya.
Oleh karena itu, terang Agung, di Bandara Soekarno Hatta telah ditambah 500 pegawai imigrasi baru. Sedangkan di Ngurah Rai telah ditambar sekitar 200 pegawai imigrasi.
Selain memberikan bebas visa dan bebas biaya, lanjut Agung, para delegasi juga akan diberikan kemudahan saat kedatangan dan keberangkatan di TPI. Selain itu mereka juga akan diberikan izin 30 hari untuk tinggal dan berada di Indonesia.
Oleh karena itu, para delegasi tersebut rencananya akan mengunjungi berbagai objek wisata yang ada di Indonesia yang telah ditawarkan kementerian pariwisata. Sehingga keberadaan mereka tidak hanya di Bali dan Jakarta tapi juga kota-kota lainnya.
Ditjen Imigrasi juga akan bekerja sama dengan pihak keamanan Polda Bali, Pemda Bali dan instansi terkait lainnya. Mereka akan bersinergi untuk melakukan pengawasan keberadaan serta kegiatan orang asing yang akan menghadiri sidang tahunan tersebut.
Berdasarkan jadwal yang ada para delegasi dan peserta akan hadir beberapa hari sebelum dan sesudah sidang berlangsung. Sehingga kesiapan pelayanan keimigrasian juga akan diberikan jauh hari sebelum sidang tahunan berlangsung.