REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Direktur Kompetisi dan Pertandingan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Augie Bunyamin mengatakan isu masalah keterlambatan gaji yang muncul di media sosial dilakukan pihak tak bertanggung jawab. Tujuannya tidak lain adalah menurunkan imej dari Sriwijaya FC.
"Memang ada keterlambatan pembayaran gaji untuk bulan April. Itu pun hanya beberapa hari. Bulan Maret gaji pemain sudah dibayar, jadi tidak ada penundaan gaji sampai dua bulan," ujar Augie Bunyamin, Kamis (19/4) malam.
Menurut Augie, masalah gaji sudah dijelaskan kepada pemain dan pelatih karena faktor telatnya transfer dari pihak sponsor. Setelah diterima manajemen, gaji langsung ditransfer ke masing-masing rekening pemain.
Manajemen Sriwijaya FC melihat isu gaji belum dibayar yang muncul di media sosial sebagai usaha men-down grade Sriwijaya FC dengan muara kepada figur Presiden Sriwijaya FC Dodi Reza Alex.
"Manajemen berharap semua pihak dan pendukung Sriwijaya bisa berhati-hati dalam melontarkan pernyataan, jangan sampai menjadi isu yang mengganggu suasana tim sangat kondusif," katanya.
Terkait dengan meme yang beredar, Augie memastikan hal tersebut bukan dari pemain ataupun internal Sriwijaya.
"Yang melakukannya adalah pihak yang tidak bertanggung jawab dan tidak jelas identitasnya, menyebarkannya melalui medsos. Biarkan tim ini solid dalam mengikuti kompetisi Liga 1 Indonesia dan Piala Indonesia 2018," katanya.
Augie Bunyamin yang juga Direktur Utama BUMD Sumatera Selatan (Sumsel) PT Swarna Dwipa melihat ada pihak yang tidak senang dengan Sriwijaya FC bangkit dan kembali berprestasi.
Manajemen Sriwijaya FC mengharapkan penyebaran isu oleh pihak yang tidak bertanggungjawab tidak terulang lagi.
"Jika masih terjadi manajemen akan ambil tindakan tegas dengan menempuh jalur hukum," ujarnya.
Kapten tim Hamka Hamzah sebelumnya menyatakan kondisi tim saat ini sangat kondusif. Soal keterlambatan gaji sebelumnya sudah diberi tahu sejak awal oleh manajemen.
Hal tersebut lantaran telatnya pembayaran dari sponsor Sriwijaya FC. Keterlambatan itu juga merupakan hal yang wajar dan para pemain mengeri akan kondisi yang ada.
Namun kedepannya Hamka Hamzah berharap masalah keterlambatan gaji tidak terjadi lagi.