Kamis 19 Apr 2018 18:46 WIB

‘PDIP Enggan Berpolemik Terkait Pertemuan Wiranto-SBY’

PDIP lebih fokus pada pergerakannya sendiri dibandingkan pertemuan orang lain.

Rep: Antara, Amri Amrullah/ Red: Ratna Puspita
 S
Foto: Republika/Agung Supriyanto
S

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan enggan berpolemik terkait berbagai komentar pascapertemuan antara Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. PDI Perjuangan lebih fokus pada pergerakannya sendiri sehingga tidak ingin dibuat pusing memikirkan orang lain bertemu seseorang.

"Saya tidak mau menduga-duga, tetapi saya berpikir bahwa siapapun bisa bertemu dengan siapapun karena merupakan hak warga negara," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Sukur Nababan di Jakarta, Kamis.

Secara pribadi, Sukur mengaku dirinya tidak dalam kapasitas mengomentari pertemuan tersebut. Namun, dia meyakini pertemuan itu tidak ada intervensi dari Presiden Jokowi.

"Saya tidak berada di Demokrat atau Hanura, bukan kapasitas saya. Saya dari PDI Perjuangan, itu bukan intervensi Jokowi, kontrak politik kami yang penting membangun bangsa sesuai Trisakti," katanya.

Selain itu Sukur juga enggan menjawab terkait prospek Demokrat menjadi mitra koalisi PDI Perjuangan di Pilpres 2019. Sebab, dia mengatakan, hanya Demokrat yang bisa menjawabnya kemungkinan tersebut. 

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menilai pemerintah melalui Wiranto sedang menyandera SBY untuk mendukung Joko Widodo dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019. Menurut dia, penyanderaan tersebut melalui kasus Bank Century yang melibatkan mantan Guberunur Bank Indonesia Boediono yang dikabarkan akan ditersangkakan.

“Cara intimidasi ini yang dipakai, apalagi dengan pertemuan Pak Wiranto dengan Pak SBY," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra kepada wartawan, Kamis (19/4).

Bagi Ferry, pertemuan Wiranto dengan SBY itu bukan sekadar komunikasi biasa. Ia berpendapat pertemuan itu mengisyaratkan adanya keterkaitan dengan perkembangan praperadilan kasus Bank Century dan ajakan untuk bergabung ke koalisi Jokowi.

"Seolah kunjungan ini membicara hasil proses di pengadilan setelah praperadilan Bank Century, bisa jadi sambil menawarkan bergabung ke koalisi," ungkapnya.

Ferry menambahkan sangat sulit membantah keterkaitan putusan praperadilan Bank Century di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan momentum politik. "Kalaupun akhirnya Demokrat bergabung ke koalisi Jokowi, Gerindra tidak khawatir dengan keputusan itu," terangnya.

Sebelumnya, Menkopolhukam Wiranto melakukan pertemuan dengan SBY di kediaman SBY di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Rabu (18/4). Pertemuan itu dimulai sekitar pukul 10.30 WIB dan berlangsung selama 1,5 jam. Namun keduanya enggan mengeluarkan pernyataan terkait pertemuan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement