Senin 23 Apr 2018 15:33 WIB

Apindo Jabar Nilai Revolusi Industri Timbulkan Pengangguran

lulusan SMA dan SMK yang akan mencari kerja harus memiliki sertifikasi keahlian.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang siswa membuat roti saat ujian kompetensi keahlian pengolahan hasil pertanian di SMK Negeri 1 Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (18/4).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Seorang siswa membuat roti saat ujian kompetensi keahlian pengolahan hasil pertanian di SMK Negeri 1 Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Adanya revolusi industri jilid 4 membuat beberapa pihak khawatir. Ketua Apindo Jawa Barat Dedy Widjaja menilai revolusi industri jilid 4 akan menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, Apindo mendorong pemerintah melakukan sinergitas dengan pelaku usaha menyiapkan langkah antisipasi.

"Banyak yang akan di-PHK. Hal ini harus segera diselesaikan, salah satunya dengan sertifikasi kompetensi," ujar Dedy di Gedung Sate, Senin (23/4).

Dedy mengatakan, lulusan SMA dan SMK yang akan mencari kerja harus memiliki sertifikasi keahlian agar punya daya saing dan tidak tergerus oleh mesin dan robot. Jadi, keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) tidak akan sanggup memenuhi tingginya kebutuhan sertifikasi kompetensi para pekerja.

Oleh karena itu, Dedy mengatakan, pelaku industri dan pengusaha swasta lainnya siap mendukung pemerintah untuk ikut menyediakan lembaga sertifikasi profesi (LSP). "Industri harus dilibatkan, bisa kerja sama dengan Dinas Pendidikan karena pengelolaan SMA/SMK ada di tangan Pemprov," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement