Senin 23 Apr 2018 16:24 WIB

Sejarah Maktab dalam Peradaban Islam

Keberadaan maktab menembus hingga Spanyol dan Sisilia.

Ilmuwan Muslim (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Ilmuwan Muslim (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melek ilmu telah sejak dini dikenalkan dalam dunia Islam. Berbagai lembaga pendidikan lahir untuk memenuhi kepentingan ini. Salah satunya adalah maktab atau sering pula dikenal sebagai kuttab. Melalui maktab, sejumlah bidang ilmu diajarkan kepada para siswanya, misalnya tata bahasa dan Alquran.

Istilah maktab atau kuttab juga berserak dalam beragam literatur Islam. Hal ini menunjukkan maktab telah ada sejak abad pertama Islam. Siswa yang belajar di lembaga ini berasal dari kalangan merdeka dan budak. Sebuah riwayat menegaskan keberadaan lembaga tersebut.

Riwayat itu terkait dengan Ummu Sulayman, ibunda ahli hadis Annas bin Malik, yang meninggal pada 93 Hijriyah, yang pernah meminta pengajar di maktab mengirimkan beberapa siswa lelaki untuk membantunya membuat wol. Pada masa berikutnya, maktab ini menyebar ke seluruh dunia Islam.

Keberadaan maktab menembus hingga Spanyol dan Sisilia. Seorang pelancong Muslim, Ibnu Hawqal, yang meninggal pada 977 Masehi, mengungkapkan, terdapat sekitar 300 maktab di Palermo. Guru yang mengajar di maktab dihargai dan dianggap sebagai warga yang terpandang.

Selain itu, ada pula Nuaymi, penulis buku sejarah lembaga pendidikan di Damaskus, Suriah, berjudul Daris yang menyingkap pula soal maktab ini. Ia, misalnya, menceritakan maktab yang didirikan Pangeran Fakhr al-Din ibn Qazal. Maktab tersebut berdiri di atas tanah wakaf.

Maktab dikenal sebagai sekolah tingkat dasar sebab banyak anak Muslim yang mengawali pendidikannya di sana. Mereka mendapatkan pengantar ilmu agama dan umum. Namun, menurut pakar dunia Arab dan Islam, George A Makdisi, ilmu yang diajarkan lebih tinggi dibandingkan sekolah dasar yang dikenal sekarang ini.

Para siswa juga mendapatkan pengajaran dan pelatihan secara ketat. Kemudian, maktab memiliki siswa dan alumni yang masuk jajaran kalangan intelektual yang bisa diandalkan.

sumber : Islam Digest Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement