Selasa 24 Apr 2018 16:17 WIB

Presiden UEFA Bicara Soal Buffon dan Penalti Madrid

Siapa pun termasuk Buffon tentu tak mau kalah akibat penalti di menit akhir.

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Endro Yuwanto
Wasit asal Inggris Michael Oliver memberikan kartu merah kepada kiper Juventus Gianluigi Buffin dalam perempat final leg kedua Liga Champions antara Real Madrid menghadapi Juventus di Santiago Bernabeu, Kamis (12/4) dini hari WIB.
Foto: AP Photo/Francisco Seco
Wasit asal Inggris Michael Oliver memberikan kartu merah kepada kiper Juventus Gianluigi Buffin dalam perempat final leg kedua Liga Champions antara Real Madrid menghadapi Juventus di Santiago Bernabeu, Kamis (12/4) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Presiden Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) Aleksander Ceferin ikut memberikan pendapat mengenai sikap Gianluigi Buffon ketika Juve disingkirkan Real Madrid pada babak perempat final Liga Champions beberapa pekan lalu. Ceferin mengatakan, sikap Buffon memang sulit diterima oleh wasit Michael Oliver.

Namun, Ceferin juga memahami amarah yang keluar dari kapten Juve tersebut. Menurut dia, siapa pun termasuk Buffon tentu tak mau menerima kekalahan akibat penalti di menit akhir.

"Apa yang Buffon lakukan sangat berlebihan. Namun, saya benar-benar memahaminya karena musim ini adalah kesempatan terakhir ia meraih gelar Liga Champions," kata Ceferin dikutip dari Marca, Selasa (24/4).

Mantan ketua Asosiasi Sepak Bola Slovenia (SNL) ini mengatakan, sebagai manusia sikap Buffon masih bisa dipahami. Ceferin pun mengaku sangat benci dengan kekalahan ketika bermain sepak bola.

Namun, Ceferin mengingatkan siapa pun bahwa keputusan wasit harus dihargai. Ia mengatakan, pada akhirnya sebuah keputusan memang tak bisa memberikan kebahagiaan secara merata.

Menurut sosok berusia 50 tahun ini, andai kemudian penalti tak diberikan pun, akan ada pihak yang marah, yakni Real Madrid. Menurut Ceferin, pekerjaan wasit memang selalu menuntut kesiapan untuk diprotes. "Bisa saja Madrid yang murka karena tak mendapatkan penalti. Inilah sepak bola. Cara kerjanya memang seperti itu," kata dia.

Oliver menjadi sasaran kemarahan sejumlah pihak yang kecewa kepadanya karena dianggap mengubur mimpi Juventus menjuarai Liga Champions musim ini. Sikap tegasnya yang memberikan penalti kepada Madrid dianggap cerminan kinerja buruk. Penalti itu membawa Madrid lolos ke semifinal karena menang agregat 4-3.

Wasit yang telah masuk ke dalam daftar pengadil elite UEFA pada Januari 2018 lalu ini pun dijadikan kambing hitam. Saking geramnya, Buffon juga sempat melemparkan hujatan yang membawa-bawa istri dan anak-anak Oliver.

"Jelas Anda (merujuk kepada Oliver) tidak punya hati di dalam dada Anda karena hati Anda ada di tempat sampah. Jika Anda belum memiliki karakter untuk memimpin laga seperti ini, di stadion sebesar ini, Anda seharusnya duduk di tribun bersama istri dan anak-anak Anda, menyaksikan laga sambil makan keripik," kata Buffon kala itu dikutip dari Mediaset Premium.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement