REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Muslim di Stornoway di Isle of Lewis, Outer Hebrides, sebuah pulau kecil di Skotlandia, tak pernah membayangkan bahwa mereka dapat membangun dan memiliki masjid. Namun impian itu tampaknya tak lama lagi akan segera terwujud.
Aihtsham Rashid membantu warga Muslim di Stornoway mewujudkan mimpinya. Rashid merupakan seorang yang menjalankan perusahaan konstruksi khusus properti yang berbasis di Leeds. Tetapi ia juga memiliki pengalaman dalam membangun masjid.
"Saya mendapat telepon dari orang ini dan dia berkata, 'Anda dibutuhkan di sini'. Saya harus bertanya kepadanya di mana Outer Hebrides berada, saya harus melihat peta," kata Rashid, dikutip laman the Guardian.
Umat Muslim telah tinggal di Stornoway sejak tahun 1950-an.Sejak 1950-an hingga kini, mereka memang tidak memiliki masjid.Saat ini terdapat sekitar 8.000 penduduk di sana dan Muslim hanya berjumlah puluhan orang, termasuk di dalamnya pengungsi dari Suriah.
Otoritas Stronoway telah menerbitkan izin pembangunan masjid pada musim panas lalu.Kendati demikian, proses pembangunan tak kunjung dimulai karena ketiadaan dana serta minimnya pengetahuan mereka tentang konstruksi.
Ketika tengah menghadapi situasi demikian, Rashid yang telah mendengar cerita tentang Muslim di Stronoway dari temannya tiba di kota tersebut.Ia pun melihat bangunan lapuk yang hendak diubah menjadi masjid."Ini bisa mema kan waktu bertahun-tahun," katanya ketika melihat bangunan tersebut.
Hal pertama dilakukan Rashid adalah melakukan kampanye penggalangan dana. Ia ceritakan tentang situasi dan kondisi yang dihadapi komunitas Muslim Stro noway dan menyebarkannya di internet.
Kampanye tersebut membuahkan hasil positif.Beragam orang dari seluruh dunia menyumbangkan dana untuk proses pembangunan masjid di Stronoway. Semula Rashid hanya menargetkan dana sebesar 50 ribu poundsterling dari kampanyenya.Namun hasilnya ternyata melampaui targetnya sendiri.
Dengan uang tersebut, Rashid mendatangkan tukang bangunan profesional untuk memulai pengerjaan pembangunan masjid.Akhir pekan lalu, ia pun memanggil lima kontraktor atap.Mereka mengenakan jaket bertuliskan "Stronoway Mosque Team".
Penduduk setempat turut membantu proses pembangunan. Mereka bekerja sejak jam 8 pagi hingga jam 8 malam selama sepekan penuh.Proses pengerjaan sengaja dipercepat agar masjid dapat dimanfaatkan ketika Ramadhan tiba.
James Maciver, pemuka keagamaan dari Free Church of Scotland, kongregasi terbesar di Outer Hebrides, mendukung pembangunan masjid di Stronoway. Menurutnya, selama ini tidak pernah ada friksi antara Muslim dan Kristen di sana. "Saya tidak ingat permusuhan apa pun terhadap mereka. Orang luar mungkin mendapat kesan bahwa komunitas Kristen di sini telah menolak masjid, tetapi itu tidak terjadi," ujarnya.
Rashid memiliki rencana, setelah proses pembangunan selesai, ia akan mengundang warga Stronoway ke masjid untuk minum teh. Ia berharap akan terjalin komunikasi yang akrab di antara komunitas masyarakat di sana sehingga mereka dapat mengenal tetangga Muslimnya dengan baik.