REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kiper Sriwijaya FC Teja Paku Alam punya cara tersendiri menghadapi tendangan penalti. Kiper kelahiran Painan, Sumatra Barat itu mengatakan, sebelum laga berlangsung ia selalu mempelajari gaya menendang masing-masing striker lawan.
Teja melihat kecenderungan sebuah tim memberikan kepercayaan mengeksekusi penalti kepada pemain depan yaitu gelandang serang dan juga striker.
"Sebelum pertandingan usahakan sudah mengantongi data mengenai kebiasaan bagaimana striker tim lawan menendang," kata Teja, dikutip dari laman resmi Liga Indonesia, Sabtu (28/4).
Ketika dihadapkan pada situasi penalti, lanjut mantan kiper Deportivo Indonesia itu, seorang kiper harus mengikuti kata hati. Beberapa detik sebelum lawan mengeksekusi penalti, kiper akan berpikir untuk membaca kemungkinan kemana arah bola. Teja selama ini mempraktikkan dengan mengikuti kata hati yang paling kuat.
"Kalau kiper menghadapi situasi penalti, pasrah saja. Ikuti hati nurani. Kalau mau ke kiri ya ke kiri. Kalau ke kanan ya ke kanan," ujar Teja.
Teja Paku Alam tergolong kiper yang sering berhasil menggagalkan eksekusi penalti lawan. Teja juga merupakan salah satu kiper yang kerap masuk ke dalam daftar pemain yang dipanggil Tim Nasional Indonesia.
Mengenai penalti tersebut, kiper 23 tahun itu menggarisbawahi hanya tips dari pengalaman yang selama ini ia lakukan. Teja percaya setiap kiper tentu punya cara tersendiri menghadapi hukuman penalti.