Selasa 01 May 2018 19:18 WIB

Hamilton Ragu Mampu Pertahankan Gelar Juara Dunia F1

Pembalap Mercedes itu menyadari tim Ferrari masih bisa dibilang favorit juara dunia.

Rep: Santi Sopia/ Red: Endro Yuwanto
Pebalap Mercedes Lewis Hamilton mengangkat trofi setelah menjuarai Grand Prix F1 Azerbaijan di Sirkuit Baku, Azerbaijan.
Foto: David Mdzinarishvili/Reuters
Pebalap Mercedes Lewis Hamilton mengangkat trofi setelah menjuarai Grand Prix F1 Azerbaijan di Sirkuit Baku, Azerbaijan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Mercedes Lewis Hamilton mengakui GP Azerbaijan sebagai trek paling menantang selama karier F1-nya. Meski baru saja melewati balapan melelahkan dan meraih podium utama untuk pertama kalinya musim ini di GP Azerbaijan, juara bertahan F1 itu justru mengaku memiliki keraguan tentang prospek kejuaraan dunianya.

Meski sudah menggusur Sebastian Vettel di papan klasemen, Hamilton menyadari bahwa tim Ferrari masih bisa dibilang favorit juara dunia. Ferrari dianggapnya tim yang kuat dan sulit dikalahkan. Di GP Cina dan Baku, Mercedes tidak bisa menyamai kecepatan satu putaran Ferrari. Vettel juga sebelumnya dengan mudah bisa memenangkan dua balapan pertama musim ini.

Hamilton merasa masih belum nyaman dengan W09-nya selama akhir pekan yang sulit di Sirkuit Baku. Ia juga kehilangan label sebagai pembalap favorit untuk peringkat driver di GP Azerbaijan.

"Itu mungkin balapan paling sulit yang bisa saya ingat, balapan paling menantang yang bisa saya ingat," kata Hamilton yang kehilangan sekitar empat detik sebelum pit-stop pertamanya, diberitakan Sky Sports, Selasa (1/5).

Angin kencang di Baku juga menjadikan lomba kian sulit. Balapan yang basah menciptakan kerumitan tersendiri bagi mesin Mercedes. Meskipun memenangkan GP Azerbaijan, Hamilton juga mengatakan rekan satu timnya di Mercedes, Valtteri Bottas seharusnya menang di Sirkuit Baku.

Pembalap berusia 33 tahun ini menyebutkan banyak perbaikan yang perlu dilakukan. Ditanya apakah memimpin klasemen bisa menjadi motivasinya akan untuk sisa musim ini, Hamilton mengatakan, "Saya saat ini tidak merasa seperti itu".

Jelas memimpin kejuaraan adalah kesenangan, tetapi jika Mercedes tidak melakukan akselerasi, harapan juara bisa hanya menjadi angan-angan.

Mercedes disebut Hamilton membutuhkan kinerja tertinggi dan kepercayaan diri pengendara di dalam mobil. Ia meyakini memiliki kecepatan, tetapi terkadang mobil dan pengendara tidak terjalin dalam sinergi sempurna.

Mercedes harus benar-benar meningkatkan perbaikan di banyak faktor, termasuk perbaikan performa pengemudi. Hamilton mengaku bisa mengubah perasaan keragu-raguannya menjadi pikiran positif untuk kembali kuat di balapan berikutnya di GP Spanyol. "Itulah yang akan saya kerjakan," jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement