REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Pemerintah Kabupaten Agam akan menyerahkan sebanyak 569.900 lembar masker kepada warga yang bermukim di sekitar Gunung Marapi untuk melindungi dari abu vulkanis setelah ditetapkannya gunung itu level waspada.
"Ini belum termasuk persediaan masker di 23 unit Puskesmas. Jumlah masker yang disediakan lebih banyak dari jumlah penduduk di daerah itu sebanyak 480.722 jiwa," kata Kepala Dinas Kesehatan Agam, Indra yang didampingi Kasi Survaile Imunisasi dan Bencana Dinas Kesehatan setempat, Wenefri di Lubukbasung, Kamis (3/5).
Persediaan masker itu berada di gudang di Dinas Kesehatan setempat. Ia menambahkan masker tersebut akan didistribusikan ke Puskesmas apabila persediaan di Puskesmas itu sudah habis dibagikan kepada warga.
Masker itu, ujarnya, untuk melindungi warga dari asap dan debu vulkanik Gunung Marapi, agar warga tidak mengidap Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Apabila terhirup pertikel debu vulkanik, maka menderita akan infeksi berat dan korban akan mengalami batu darah.
"Masker yang kita bagikan ini untuk menghindari warga mengidap penyakit tersebut," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Agam, Yunaidi S di Lubukbasung, Rabu, mengatakan, jumlah warga yang tinggal di radius lima kilometer dari Gunung Marapi sebanyak 1.765 jiwa. "Sebanyak 1.765 jiwa ini berasal dari 655 kepala keluarga," katanya.
Ia mengatakan, ke 1.756 jiwa tersebut berada di Nagari atau Desa Adat Batu Palano, Kecamatan Sungaipua sebanyak 750 jiwa atau 250 kepala keluarga. Selain itu, Nagari Sungaipua, Kecamatan Sungaipua sebanyak 15 jiwa atau lima kepala keluarga dan Nagari Batagak Kecamatan Canduang sebanyak 1.000 jiwa atau 400 kepala keluarga.
"Mereka masih bertahan di rumah mereka karena arah angin ke Kabupaten Tanah Datar," katanya.
Saat ini, ujarnya, Kelompok Siaga Bencana (KSB), Satgas BPBD, anggota Dandim 0304 Agam, Polres Bukittinggi, PMI Agam dan lainnya siaga di Markas PMI di Batu Palano.
Siaga dilakukan semenjak erupsi gunung tersebut pada Jumat (27/4) pukul 18.00 WIB.
Pada Rabu (2/5) pukul 07.03 WIB, gunung dengan tinggi 2.891 MDPL juga mengeluarkan erupsi dengan intesitas abu tebal dan tinggi 4.000 meter diatas puncak kawah. "Saat ini tingkat aktivitas gunung level dua atau waspada," katanya.