REPUBLIKA.CO.ID, DJIBOUTI -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) melayangkan protes kepada pihak Cina setelah diketahui seorang pilot militer mereka terluka akibat serangan laser. Sorotan sinar laser yang dilakukan Pemerintah Cina di pangkalan militer Djibouti, Afrika, ini mengenai salah seorang pilot militer AS.
Dilansir laman CNN, Jumat (4/5), Cina dan AS diketahui sama-sama resmi menempatkan pasukan militer mereka di Afrika. AS menempatkan 4.000 personel, termasuk pasukan khusus untuk operasi militer di Yaman dan Somalia. Sementara itu, ini pertama kalinya Cina menempatkan pasukan militernya di luar negeri.
Baca juga:
Cina Beri Arahan Donald Trump untuk Bertemu Kim Jong-un
Cina Diam-Diam Pasang Rudal di Laut Cina Selatan
Dua pejabat militer AS mengatakan, kejadian tersebut menjadi perhatian utama. Laser dapat menyebabkan kecelakaan besar.
Departemen Luar Negeri AS sudah melayangkan protes kepada Beijing dan meminta mereka menghentikan tindakan tersebut. Dana White, seorang juru bicara Pentagon, mengonfirmasi hal itu.
"Kegiatan tersebut menimbulkan ancaman serius bagi penerbang kami," kata dia.
Seorang pejabat pertahanan AS juga meyakini bahwa tindakan menyorotkan laser Cina memang disengaja untuk mengganggu pesawat AS di Laut Cina Selatan. Mereka juga menyayangkan tindakan agresif militer Cina di Djibouti selama beberapa pekan ini.