Senin 07 May 2018 16:28 WIB

Bawa Bukti Perizinan, Ketua FUI Penuhi Panggilan Polisi

Ketua panitia acara Forum Untukmu Indonesia membawa barang bukti dokumen perizinan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andri Saubani
Sejumlah warga berdesakan untuk mengambil sembako gratis saat acara Untukmu Indonesia di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (28/4).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Sejumlah warga berdesakan untuk mengambil sembako gratis saat acara Untukmu Indonesia di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Acara Forum Untukmu Indonesia (FUI) Dave Revano Santosa, memenuhi panggilan penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Rupanya, Dave baru saja masuk pada Senin (7/5) pukul 15.15 WIB dengan didampingi pengacaranya Henry Indraguna.

"Dave Revano sebagai warga negara yang baik memenuhi panggilan kepolisian. Walaupun sebetulnya Pak Dave ini masih sakit demam berdarah dan ini dipaksakan dari rumah sakit, untuk keluar langsung saat itu juga menemui penyidik," ujar Henry sesaat sebelum diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/5).

Dave beserta pengacaranya, belum mau berkomentar banyak terkait kasus yang sedang ramai diberitakan saat ini. Namun, kedatangannya ke Polda Metro Jaya menyebut dengan membawa barang bukti berupa dokumen perizinan lokasi dan keramaian kepada Pemprov DKI Jakarta dan kepolisian.

"Nanti saya terangkan. Yang jelas Pak Dave ini dengan rasa tanggung jawab yang penuh, memenuhi panggilan kepolisian RI. Dokumen lengkap. Dokumen perizinan yang dimaksud, yang nanti diminta penyidik. Yang penting kan perizinan cuma dua. Izin pemakaian lokasi dan izin keramaian," papar dia.

Menurut dia, Dave sudah menyelenggarakan acara sesuai aturan yang tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub). "Sesuai dengan Pergub No. 186 pasal 6, kami sudah lengkapi semuanya dari semua sampai terakhir. Ada empat saksi kami bawa," jelas Henry.

Kemudian terkait uang tutup mulut, Henry membantah dengan tegas bahwa jika memang telah diberikan uang jangan sampai itu dibilang uang tutup mulut.

"Nggak ada kata iming-iming, kita itu kadang ya, datang memberikan uang tali asih sedikit, salah, lebih, salah, nggak ngasih pun salah. Mana yang benar? Sudahlah kita hormati. Biar bagaimanapun juga kami sudah ada mediasi yang terbaik, sudah selesai nggak ada apa-apa lagi," papar Henry.

Sebelumnya, dua anak bernama Mahesa Junaedi (12) dan Muhammad Rizki (10) dilaporkan tewas dalam acara pembagian sembako yang digelar oleh Forum Untukmu Indonesia (FUI) di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4) lalu. Kedua anak tersebut diduga meninggal karena terinjak-injak dan dehidrasi saat mengikuti acara tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement