Kamis 10 May 2018 04:13 WIB

Mahathir Mohamad Cetak Rekor Baru

Mahathir tak ingin balas dendam

Rep: zahrotul oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad
Foto: Republika/ Darmawan
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad mencetak rekor baru dengan meraih 119 kursi di perhitungan pemilihan umum (pemilu) sementara. Komisi Pemilihan Umum  sendiri menyebut perolehan Mahathir telah melampaui batas 112 kursi untuk membentuk sebuah pemerintahan.

Mahathir sendiri kini telah berusia 92 tahun mengalahkan koalisi pejawat Najib Razak yang tercatat meraih 78 kursi parlemen. "Kami tidak mencari balas dendam. Kami ingin memulihkan supremasi hukum," uajr Mahathir dilansir BBC, Kamis (10/5).

Suara kritik yang menyatakan pemilu kali ini tidak bebas dan adil dibalas Mahatir dengan menyatakan koalisi Pakatan Harapan (PH) yang diusungnya telah cukup untuk mengamankan kemenangan dan Barisan Nasional (BN) milik Najib Razak tidak mampu untuk mengejar mereka.

Najib dengan BN dan partai utamanya Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) sendiri telah mendominasi politik Malaysia sejak 1957. Namun koalisi yang dulunya kuat kini telah mengalami penurunan popularitas dalam beberapa tahun terakhir.

Pada pemilihan sebelumnya pada 2013, pihak oposisi mampu memenangkan suara populer namun gagal memenangkan kursi parlemen untuk membentuk sebuah pertahanan. Bahkan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dijatuhi hukuman lima tahun penjara atas tuduhan sodomi.

Mahathir sendiri pernah menjadi bagian dari BN dan mentor bagi Najib. Namun pada 2016 ia memutuskan untuk berpisah dan membentuk kelompoknya sendiri.

Para pemilih di Malaysia dituntut untuk memilih 222 anggota parlemen dan anggota dewan di 12 negara bagian. Malaysia menggunakan sistem pemilu pertama di masa lalu pascapemilu. Partai yang mendapat kursi terbanyak disebut menang meskipun ia tidak memenangkan suara terpopuler. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement